Senin 15 May 2017 17:50 WIB

ID-SIRTII Terima Ratusan Pertanyaan dan Aduan WannaCry

Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara menyampaikan keterangan pers terkait upaya penanganan serangan dan antisipasi Malware Ransomware WannaCry di Jakarta, Minggu (14/5).
Foto: Antara/M Agung Rajasa
Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara menyampaikan keterangan pers terkait upaya penanganan serangan dan antisipasi Malware Ransomware WannaCry di Jakarta, Minggu (14/5).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Indonesia Security Incident Response Team on Internet Infrastructure (ID-SIRTII) mengaku sudah menerima ratusan pengaduan dan pertanyaan ihwal kekhawatiran terhadap ransomware WannaCry. Salah satu jenis peranti lunak jahat yang mengekskripsi data penting pengguna komputer untuk tujuan meminta uang tebusan ini sudah menyebar di berbagai penjuru dunia, termasuk Indonesia.

"Banyak ada ratusan sudah terima pertanyaan dan aduan," kata salah satu staf pengaduan ID-SIRTII, Didien saat dihubungi Republika.co.id, Senin (51/5).

Ia mengatakan, banyak masyarakat yang merasa khawatir dan penasaran untuk mendapat informasi ransomware WannaCry. Pertanyaan yang diajukan, yakni seputar bagaimana teknik pencegahan. Serta, apa saja langkah penyebaran WannaCry.

"Ada banyak. Ada instansi pemeritah, swasta, BUMN, dari berbagai daerah, Jakarta, Mamuju, tadi malam dari Halmahera," tutur dia.

Didien berujar, tidak sedikit masyarakat yang menghubungi karena sudah terkena wannacry. Ia menjelaskan, penyebaran WannaCry banyak terjadi melalui jaringan LAN.

Didien menyarankan pada perangkat yang terkena, dapat segera mengaktifkan antivirus, seperti, Kaspersky, Panda, Eset, Symantec. Ia menjelaskan, pada dasarnya antivirus dapat menghilangkan ransomware WannaCry dari komputer. Kendati, ia mengatakan, belum ada antivirus yang bisa mengembalikan file yang sudah terkunci atau terenkripsi dari wannacry. "Sementara ini, itu (antivirus) bisa mengatasi, mendeteksi, mem-block," jelasnya.

Malware ransomware tengah melanda sejumlah negara di dunia. Serangannya bersifat tersebar dan masif. Sejumlah pakar IT di dunia tengah mencoba menyelesaikan serangan ransomware, salah satunya dengan membuat antivirus.

Kemkominfo menjabarkan, ransomware WannaCry merupakan sebuah jenis malcious software atau malware yang menyerang komputer korban dengan cara mengunci atau meng-encrypt semua file.

Hal itu membuat pengguna komputer itu tidak dapat mengakses data-data dalam komputer. Malware ransomware akan menyebar ke komputer lain yang berada dalam satu jaringan dengan yang terinfeksi.

WannaCry ransomware akan menyerang komputer dengan sistem operasi Windows 2008 ke bawah. Khususnya, yang memiliki kelemahan terkait fungsi server message block (SMB) atau protokol yang digunakan untuk membagi data yang dijalankan komputer itu.

Untuk keperluan konsultasi, Kemkominfo mempersilahkan untuk menghubungi bagian Ditjen Aptika, Aries K 08567235183 dan ID-SIRTII/CC, Didien 08119936071. Komunikasi dengan ID-SIRTII juga dapat dilakukan melalui telepon (021)31925551 dan (021)31935556 pada hari/jam kerja.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement