Selasa 27 Mar 2018 17:34 WIB

46 Juta Nomor Ponsel Malaysia Bocor

Data tersebut bocor terhitung sejak Mei hingga Juni 2014 dari berbagai perusahaan.

Rep: Nora Azizah/ Red: Winda Destiana Putri
Simcard (Ilustrasi)
Foto: IST
Simcard (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, KUALA LUMPUR -- Berdasarkan informasi dari laman Lowyat, sekitar 46,2 juta nomor ponsel dari operator telekomunikasi dan operator jaringan virtual seluler (MVNO) Malaysia telah bocor secara online. Kebocoran nomor tersebut termasuk pascabayar dan prabayar, detail pelanggan, alamat, serta informasi kartu SIM juga termasuk nomor IMEI dan IMSI yang unik.

Berdasarkan laporan, data tersebut bocor terhitung sejak Mei hingga Juni 2014 dari berbagai perusahaan telekomunikasi. Laman Lowyat juga yakin, kejadian penjualan data yang terjadi dua minggu lalu menggunakan cara memperoleh data demi mendapatkan keuntungan yang cepat. Bahkan prediksi data sudah berpindah ke lebih dari satu tangan.

Medical Practitioners Database Aside mengatakan, saat ini sudah terkonfirmasi bahwa database milik Dewan Malaysia Medis (MMC), Medical Association Malaysia (MMA), dan Dental Association Malaysia (MDA) juga sudah bocor. Database medis tersebut, termasuk informasi pribadi, nomor MyKad, nomor telepon pribadi, serta alamat rumah dan kantor. Situs Lowyat mengemukakan, di tengah semua data terekam secara digital keamanan data bukan lagi perkara ringan.

Setiap entitas pribadi yang disimpan secara elektronik kini bisa berakhir dengan pencurian. Sejatinya, sudah merupakan tugas pemerintah untuk mempersempit pelanggaran tersebut. Kemudian terkait data bocor dari telekomunikasi, perusahaan diharapkan bisa mengganti seluruh kartu SIM yang menjadi korban. Kebocoran data tidak hanya bisa digunakan untuk mengloning kartu, tetapi juga dimanfaatkan sebagai manipulasi dan serangan kejahatan.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
اَلَمْ تَرَ اِلَى الَّذِيْ حَاۤجَّ اِبْرٰهٖمَ فِيْ رَبِّهٖٓ اَنْ اٰتٰىهُ اللّٰهُ الْمُلْكَ ۘ اِذْ قَالَ اِبْرٰهٖمُ رَبِّيَ الَّذِيْ يُحْيٖ وَيُمِيْتُۙ قَالَ اَنَا۠ اُحْيٖ وَاُمِيْتُ ۗ قَالَ اِبْرٰهٖمُ فَاِنَّ اللّٰهَ يَأْتِيْ بِالشَّمْسِ مِنَ الْمَشْرِقِ فَأْتِ بِهَا مِنَ الْمَغْرِبِ فَبُهِتَ الَّذِيْ كَفَرَ ۗوَاللّٰهُ لَا يَهْدِى الْقَوْمَ الظّٰلِمِيْنَۚ
Tidakkah kamu memperhatikan orang yang mendebat Ibrahim mengenai Tuhannya, karena Allah telah memberinya kerajaan (kekuasaan). Ketika Ibrahim berkata, “Tuhanku ialah Yang menghidupkan dan mematikan,” dia berkata, “Aku pun dapat menghidupkan dan mematikan.” Ibrahim berkata, “Allah menerbitkan matahari dari timur, maka terbitkanlah ia dari barat.” Maka bingunglah orang yang kafir itu. Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang zalim.

(QS. Al-Baqarah ayat 258)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement