Ahad 03 Jun 2018 20:02 WIB

Mau Mencoba Masuk Pasar Gelap di Internet?

Di Dark Web bisa ditemukan beragam transaksi kriminal hitam.

Rep: Nora Azizah / Red: Joko Sadewo
Dark Web (ilustrasi)
Foto: ABC
Dark Web (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID,  JAKARTA.- Laporan Forbes menyebutkan, ada sekitar lima persen dari situs komersial yang bisa dicari secara umum merupakan jaringan yang tidak mudah ditembus. Ibarat perpustakaan, jaringan tersebut seperti restricted area atau wilayah terlarang, yang berisi beragam informasi dan aktivitas online tak biasa. Untuk masuk ke dalamnya seseorang harus menembus lapisan khusus. Jaringan hanya bisa diakses dengan browser khusus, seperti Onion Router (TOR) dan I2P.

Penasihat Surabaya Black Hat Zulham Mubarak menjadi salah satu pegiat teknologi yang kerap menyambangi Dark Web. "Biasanya untuk dapat informasi perkembangan jaringan dunia teknologi dan info rahasia yang jarang diketahui secara umum," ungkap Zulham, kepada Republika.co.id beberapa waktu lalu. Bagi Zulham, masuk ke dunia Dark Web bisa memperoleh makna kebebasan berinternet secara nyata. Pengakses dapat mengetahui seluruh jenis bisnis hitam, transaksi gelap, dan beragam bentuk pelanggaran hukum.

Pengalaman Zulham menembus Dark Web, ia hanya bermodalkan perangkat notebook biasa menggunakan Linux dan VPN. Kemudian kamera laptop ditutup dengan selotip. Pada dasarnya, semua orang yang memiliki akses internet bisa masuk ke dalam pasar gelap. Hanya saja untuk menyambangi dunia gelap tersebut membutuhkan TOR dan protokol tertentu. Meski demikian di era perkembangan teknologi dan informasi saat ini semua orang bisa mempelajari panduan masuk ke dalam Dark Web. Namun pengakses harus siap terhadap risiko keamanan perangkat keras dan lunak yang rentan terkena malware atau virus, terutama jika mengunduh file tertentu.

Berdasarkan pengalaman Zulham, Dark Web berisi beragam transaksi kriminal hitam, antara lain pembelian senjata, info leaked intelijen, sampai jasa pembunuh bayaran. Kemudian seluruh transaksi selalu mengandalkan cryptocurrency, salah satunya bitcoin. Meski berstigma negatif, Dark Web bisa dimanfaatkan pihak-pihak tertentu untuk hal positif. Misalnya, data leaked intelijen banyak dijadikan referensi khususnya pada masa aksi terorisme menyebar di berbagai tempat. Data tersebut bisa dimanfaatkan untuk mengetahui informasi terbaru terkait tindak terorisme.

Kemudian para hacker juga bisa menggunakan Dark Web dalam mengembangkan pengetahuan terkait media pembelajaran teknologi untuk terus mengasah skill individu. Namun Zulham berpesan, apabila teman-teman hacker tertarik mengeksplorasi Dark Web maka perlu mengingat bahwa pasar gelap merupakan tempat berkumpulnya 'orang-orang gelap' tanpa aturan.

"Tidak ada jaminan keamanan apabila membeli dan mengunduh sesuatu," saran Zulham. Hal tersebut membuat tingkat penipuan sangat tinggi di dalam Dark Web.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement