REPUBLIKA.CO.ID, TEXAS -- Misi New Horizons milik Badan Antariksa AS (NASA) terus mengungkap fakta-fakta baru dan dugaan-dugaan baru mengenai Pluto. Kini, data terbaru yang diterima NASA menunjukkan nitrogen beku yang meliputi planet kerdil ini mungkin tidak selalu dingin. NASA berpikir perubahan atmosfer Pluto dari waktu ke waktu bisa diakibatkan pembekuan dari cairan pada masa lalu.
"Cairan mungkin ada di permukaan Pluto di masa lalu," kata Kepala Investigator New Horizon Alan Stern kepada media, Senin (20/3), di Texas, seperti dilansir dari Scienalert.com, Kamis (24/3).
"Kami melihat apa yang ada di seluruh dunia, seperti bekas danau," ujarnya menambahkan.
Menurut para ilmuwan, bidang tersebut kontras dengan medan yang bergerigi di sekitarnya. Yang saat ini terlihat seperti bekas danau nitrogen mencair ketika Pluto hangat.
"Ini sangat halus, seakan cairan telah dibekukan. Sulit untuk menjelaskan model alternatif lain melihat morfologi itu," katanya.
Mengingatkan orbit Pluto jauhnya beberapa miliar kilometer dari matahari dengan suhu permukaan rata-rata -229 derajat Celcius. NASA mengatakan, sudut orbit Pluto ke matahari berubah selama 248 tahun. Ada kemungkinan pada perubahan sudut tersebutlah cairan yang beku tersebut mencair.
Pekan ini, tim New Horizons telah merilis 40 paper ilmiah untuk mengungkap apa saja yang sudah didapatkan para ilmuwan selama probe misi New Horizons menyelidiki Pluto. New Horizons berada pada jarak paling dekat dengan Pluto pada 15 Juli 2015 lalu setelah mengudara selama sembilan tahun. Tim memonitor misi ini melalui pusat kendali New Horizons di kantor pusat NASA.
baca juga: Bangganya, Ada Hasil Karya Siswa SMA Indonesia dalam Misi NASA