REPUBLIKA.CO.ID, KUPANG -- Keberadaan geng motor tidak selamanya identik dengan hal-hal yang negatif. Buktinya, sejumlah pengendara sepeda motor yang terhimpun dalam komunitas Geng Motor Imut (GIM) Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur berhasil menciptakan teknologi alat penyulingan air laut mejadi air tawar (desalinator) untuk mengatasi kekurangan kebutuhan air skala rumah tangga.
"Desalinator ini dari peralatan sederhana dan bisa menambah kebutuhan air untuk rumah tangga yang kesulitan mendapatkan air sehari-hari," kata inisiator GMI Kota Kupang Donald Mangngi dalam acara Lokakarya tentang pendanaan agenda perubahan iklim di Kupang, Rabu (11/5).
Ia mengatakan, pembuatan desalinator menggunakan bahan-bahan yang sederhana dari plastik dan kayu yang mudah didapatkan tanpa harus mengeluarkan biaya besar. "Cukup membuat semacam bak penampung air laut kemudian gunakan bahan pelastik untuk alas dan atapnya, selanjutnya bantuan sinar matahari akan mengahasilkan penguapan yang akan ditampung sebagai air siap pakai," katanya menjelaskan.
"Setelah uji coba pertama, alat yang kami buat bisa menghasilkan 12-14 liter air setiap hari," katanya menambahkan.
Ia mengakui air hasil desalinasi tersebut memang terbilang masih sedikit untuk masyarakat kota, namun penting bagi masyarakat di daerah maupun pesisir yang sulit mendapatkan air bersih. "Uji coba alat tahap selanjutnya akan diluncurkan pada bulan Oktober tahun ini," katanya.
Ia berharap jika berhasil diterapkan, ke depan bisa bekerjasama dengan pihak pemerintah maupun swasta untuk produksi dalam sekala besar. "Pembiayaan untuk uji coba alat desalinator skala rumah tangga saat ini sedang dalam pembicaraan dengan Bank NTT," katanya.