REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Para ilmuwan baru saja menemukan galaksi paling samar yang pernah ditemukan sebelumnya, Galaksi ini tampak seperti memiliki sistem bintang yang diduga berusia 13 miliar tahun, tak lama setelah terjadinya ledakan besar atau Big Bang.
Temuan ini ditangkap menggunakan WM Keck Observatory di Hawaii, yang merupakan teleskop paling kuat di bumi. Ilmuwan mampu melihat galaksi ini berkat adanya fenomena lensa gravitasi yang dipopulerkan oleh Albert Einstein.
Lensa gravitasi adalah melihat suatu objek yang diperbesar menggunakan gravitasi benda lain. Dalam hal ini, ilmuwan melihat galaksi samar dengan melihat galaksi masif yang dikenal MACS2129.4-0741. Begitu besarnya MACS2129.4-0741 sehingga memungkinkan astroom membuat tiga gambar yang berbeda dari galaksi yang baru ditemukan ini.
"Jika cahaya galaksi ini tidak diperbesar dengan faktor 11, lima, dan dua, kita tidak akan bisa melihat ini," ujar Kuang-Han Huang, peneliti dari UC Davis, peneliti utama dari riset ini.
Penemuan ini memberikan astronom dan astrofisikawan petunjuk mengenai penyebab ionisasi hidrogen, sebuah proses yang terjadi miliaran tahun lalu. Proses tersebut masih menjadi pertanyaan mendasar bagi para astronom, bahkan hingga saat ini.
Pada periode tersebut, terdapat awan tebal yang terbentuk dari gas hidrogen ada di antara galaksi. Adanya gas ini tidak memungkinkan adanya cahaya. Namun, gas ini tiba-tiba terionisasi yang berarti elektron terjebak oleh inti atom. Proses ini, menurut para ilmuwan membuat alam semesta menjadi transparan. Tim mengatakan temuan galaksi baru ini mungkin bisa membantu menjelaskan tentang proses ionisasi.
Tim menggunakan instrumen lain takni Deep Extragalactic Imaging Multi-Object Spectrograph (DEIMOS). Deimos mampu menangkap cahaya dari 1.200 objek sekaligus dengan memiliki filter kgusus. Data dari teleskop Hubble juga diharapkan mampu memverifikasi temuan ini. Tahun lalu, data dari telskop Hubble menemukan bercak samar dari galaksi awal. Temuan ini diterbitkan di The Astrophysical Journal Letters.
baca juga: Ilmuwan Temukan Dugaan Bekas Tsunami di Planet Mars