REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Penemuan fosil terbaru menunjukan hobbit pernah hidup di Indonesia, Rabu (8/6). Para ilmuwan melaporkan fosil manusia kecil itu hidup di pulau Indonesia pada 700 ribu tahun lalu.
Fosil berupa gigi-gigi dan tulang kepala kecil itu mendukung penemuan sebelumnya. Bahwa Hominim pendek berkembang di Asia Tenggara, mungkin dari Homo erectus.
Fosil ditemukan di Flores oleh tim arkeolog internasional. "Hebatnya, fosil-fosil ini, yang meliputi dua gigi susu anak-anak, setidaknya berusia 700 ribu tahun," kata Gert van den Bergh dari University of Wollongong di Australia.
Ia membantu penulisan artikel yang dipublikasi di jurnal Nature. Hobit atau manusia kerdil, yang secara resmi bernama Homo floresiensis ini pernah menyebabkan kegemparan saat ditemukan pertama kali pada 2004.
Ia hanya berusia 50 ribu hingga 100 ribu tahun. Fosil menunjukan tipe primitif dari manusia berukuran kecil dan tidak pernah dibayangkan sebelumnya.
Sejumlah ilmuwan penasaran jika hobit dewasa setinggi 90 cm ini berevolusi. Ilmuwan lain menduga fosil ini mungkin adalah penderita penyakit tertentu seperti misalnya Down sindrom atau orang yang hanya beradaptasi dengan kondisi pulau kecil.
Peneliti kemudian mencari bukti-bukti lain. Hingga menemukan gigi dan tulang pada 2014. Laporan penemuan dipublikasikan di dua artikel terpisah di jurnal Nature.
Yousuke Kaifu dari Musium Nasional Alam dan Ilmu Pengetahuan Tokyo mengatakan semua fosil adalah hominin yang diperdebatkan. "Mereka tampak sama dengan Homo florensiensis," katanya yangj uga ikut dalam studi.
Morfologi gigi fosil juga menunjukan bahwa silsilah manusia ini merupakan keturunan kerdir Homo erectus awal. Entah bagaimana mereka terdampar di pulau Flores.
Tulang rahang dan gigi kecil menunjukkan bahwa manusia primitif ini hidup di Flores dalam waktu yang sangat lama. "Apa yang benar-benar tak terduga adalah bahwa Homo floresiensis sudah berukuran kecil setidaknya sejak 700 ribu tahun yang lalu," kata Van den Bergh.
Sekarang pertanyaannya adalah bagaimana mereka sampai di sana, berapa banyak hidup di pulau itu, dan apa yang membunuh mereka 50 ribu tahun yang lalu. Hingga manusia modern berada di sana.