Sabtu 30 Jul 2016 10:51 WIB

Tingkatkan Produktivitas Nelayan dengan Juku Tech

Nelayan mengangkut ikan hasil tangkapan di Pelabuhan Muara Angke, Penjaringan, Jakarta Utara, Selasa (12/4). (Republika/ Yasin Habibi)
Foto: Republika/ Yasin Habibi
Nelayan mengangkut ikan hasil tangkapan di Pelabuhan Muara Angke, Penjaringan, Jakarta Utara, Selasa (12/4). (Republika/ Yasin Habibi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Indonesia sebagai negara kepulauan terbesar di dunia, menguasai lautan luas yang kaya ikan dan perairan sehingga menjadikan Indonesia sebagai salah satu produsen terbesar dalam budidaya laut di seluruh dunia berdasarkan FAO Report – The State of World Fisheries and Aquaculture 2014. Namun, seperti di sektor ekonomi lainnya, Indonesia belum dapat memanfaatkan potensi sepenuhnya dan mengoptimalkan pendapatan dari sektor perikanan tersebut.

Berdasarkan data terbaru dari Badan Pusat Statistik (BPS), sektor perikanan Indonesia tumbuh sebesar 8.37 persen (tahun per tahun) pada kuartal ketiga 2015, jauh lebih tinggi dari pertumbuhan ekonomi nasional secara keseluruhan (pada angka 4,73 persen, tahun per tahun) di kuartal yang sama. Ekspor Indonesia dari hasil perikanan tercatat sebesar 244,6 juta dolar AS pada Oktober 2015, sedangkan impor hanya mencapai 12,5 juta dolar AS (surplus perdagangan sebesar 232.04 juta dolar AS).

Peningkatan efisiensi sangat penting dalam rangka untuk meningkatkan kuantitas dan kualitas produk hasil laut Indonesia karena sebagian besar nelayan di Indonesia masih menggunakan teknik tradisional serta peralatan yang kurang efisien. 

Sahabat Pulau, sebuah organisasi nirlaba yang bergerak di Indonesia di bidang pemberdayaan berbasis sosial-kewirausahaan bagi perempuan pesisir dan pemberdayaan berkelanjutan, menyadari kebutuhan untuk meningkatkan produktivitas perikanan di Indonesia, yang selanjutnya dapat meningkatkan kesejahteraan nelayan Indonesia.

Saat ini sebagian besar nelayan Indonesia masih menangkap ikan secara tradisional tanpa bantuan teknologi. Mereka pergi ke laut menangkap ikan tanpa mengetahui lokasi mana yang menjadi tempat terbaik dengan memiliki banyak ikan, sehingga mereka harus berkeliling di laut dan menghabiskan banyak bahan bakar. Sementara jika mereka menangkap ikan dari rumpon pun, mereka juga masih tidak mengetahui rumpon mana dengan memiliki banyak ikan. 

Pendiri sekaligus dan Penasehat Sahabat Pulau menjelaskan Hendriyadi Bahtiar organisasinya menyadari kebutuhan untuk menerapkan teknologi dalam rangka peningkatan produktivitas perikanan. Sahabat Pulau kemudian mengembangkan prototipe perangkat berbasis mikro kontoler Intel bernama Juku Tech yang bertujuan untuk membantu nelayan meningkatkan jumlah tangkapan ikan.

"Perangkat Juku Tech terdiri dari modul mikro kontroler Intel dan baterai yang ditempatkan di rumpon. Module Intel memiliki fungsi sensor akan mengumpulkan informasi tentang ketersediaan ikan di sekitar rumpon dan kemudian akan mengirimkan informasi ke komputer server, yang akan diteruskan ke nelayan melalui SMS. Setelah menerima informasi, para nelayan akan pergi ke rumpon dan kemudian menangkap ikan," kata Hendri.

Dengan memanfaatkan perangkat Juku Tech, nelayan akan menangkap ikan dengan lebih efektif dan efisien karena nelayan tidak perlu pergi ke laut begitu jauh untuk menangkap ikan. Mereka hanya perlu pergi ke rumpon tertentu yang telah diinformasikan sebelumnya melalui perangkat Juku Tech.

Selain perangkat Juku Tech, Sahabat Pulau juga mengembangkan sistem informasi yang akan melengkapi perangkat Juku Tech sehingga nelayan dapat mengunggah informasi tentang jumlah dan jenis ikan yang telah ditangkap. Hal ini akan membantu untuk merencanakan berapa banyak ikan akan dijual secara segar, berapa banyak akan dibekukan dan berapa banyak akan dijual dalam bentuk olahan ikan. Hal ini juga akan membantu pembeli yang ingin membeli ikan untuk mendapatkan informasi sedini mungkin.

"Kami ingin meningkatkan produktivitas perikanan di Indonesia, yang selanjutnya dapat meningkatkan kesejahteraan nelayan Indonesia dengan memberdayakan mereka dengan penggunaan teknologi. Prototipe Juku Tech ini akan diujicobakan di Kabupaten Jeneponto, Sulawesi Selatan dimana kami telah menerima respon yang baik dari pemerintah daerah dan nelayan setempat di Kabupaten Jeneponto," kata Hendri berdasarkan rilis yang diterima republika.co.id, Sabtu (30/7).

Sementara itu, Country Manager Intel, Harry K Nugraha  Indonesia sangat mengapresiasi inovasi Juku Tech yang dikembangkan oleh Sahabat Pulau. Intel terinspirasi oleh teknologi yang dapat menjadi dasar untuk melakukan perubahan dan selalu bersemangat untuk bekerja dengan sebanyak mungkin pihak untuk membuat aspirasi bersama menjadi kenyataan.

"Intel telah berada di garis depan inovasi baik lokal maupun global, dan kami berkomitmen untuk membantu Indonesia meningkatkan daya saing dengan merintis kemajuan teknologi, seperti perangkat Juku Tech untuk meningkatkan produktivitas perikanan di Indonesia dengan memanfaatkan teknologi Intel," kata Harry.

Intel sendiri memiliki beberapa tipe papan mikro kontroler berbasis arsitektur Intel x86 yang dirancang khusus untuk para pembuat, siswa, pendidik, dan penggemar elektronik. Papan Intel Galileo, Edison dan yang terbaru, Intel Genuino adalah beberapa pilihan untuk para pengembang aplikasi dan pembuat yang mudah penggunaanya dengan perangkat keras, sepenuhnya open-source dan ramah dengan perangkat lunak untuk fungsi komputasi canggih yang bermanfaat untuk pengembangan alat atau perangkat yang berguna dalam kehidupan manusia. 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement