Senin 12 Sep 2016 09:51 WIB

5 Zat Paling Candu Bagi Otak

Heroin bubuk (ilustrasi)
Foto: norwalkreflector.com
Heroin bubuk (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Apakah obat paling adiktif di dunia? Pertanyaan ini tampaknya sederhana tapi jawabannya akan tergantung kepada siapa Anda bertanya. Dari sudut pandang peneliti yang berbeda, potensi obat yang menjadi candu dinilai dari seberapa bahaya obat itu berdampak terhadap otak, dan bagaimana seseorang dengan mudah akan ketagihan dengan obat tesebut.

Salah satu cara untuk memeringkat obat adiktif adalah dengan meminta pendapat panel ahli. Pada tahun 2007, ahli obat-obatan adiktif David Nutt dan rekannya meminta para ahli untuk memeringkat beberapa obat adiktf, dan ini temuannya seperti dilaporkan The Conversation:

Heroin

Para ahli menjadikan heroin sebagai obat yang paling adiktif. Tingkat adiktif heroin adalah 3 dari skor maksimum 3. Heroin merupakan candu yang menyebabkan tingkat dopamin (neuritransmitter syaraf) dalam sistem otak meningkat hingga 200 persen pada hewan percobaan. Heroin juga dinilai sebagai obat yang paling berbahaya kedua dalam hal kerusakan pengguna. Pasar untuk obat terlarang termasuk heroin diperkirakan sekitar 65 miliar dolar AS di seluruh dunia pada tahun 2009.

Kokain

KOkain secara langsung mengganggu dopamin, neurotransmitter pada otak yang bertugas menyampaikan pesan dari satu neurun kepada neuron yang ain. Dalam percobaan pada hewan, kokain menyebabkan kadar dopamin meningkat tiga kali dari tingkat normal. Diperkirakan 14-20 juta orang di dunia menggunakan kokain. Pada tahun 2009 pasar kokain diperkirakan mencapai 75 miliar dolar AS. Para ahli menjadikan kokain sebagai obat kelima yang paling merusak. Sekitar 21 persen orang yang mencoba kokain akan mengalami ketergantungan dalam kehidupan mereka.

Nikotin

NIkotin adalah bahan adiktif utama pada tembakau. Ketika seseorang merokok, nikotin akan cepat diserap oleh paru-paru. Nut dkk menilai nikotin sebagai zat paling adiktif ketiga. Lebih dari dua per tiga orang Amerika yang mencoba merokok dilaporkan mengalami ketergantungan seumur hidup. Pada 2002, WHO memperkirakan ada lebih dari 1 miliar perokok dan memperkirakan bahwa tembakau akan membunuh lebih dari 8 juta orang per tahun pada 2030. Dari hasil percobaan kepada tikus, nikoton akan meningkatkan kadar dopamin pada otak sekitar 25-40 persen.

Barbiturat

Barbiturat adalah obat penenang yang awalya digunakan untuk mengobati kecemasan dan mempercepat tidur. Barbiturat mengganggu sinyal kimia di otak. Dampaknya adalah menutup berbagai daerah di otak. Pada dosis rendah, barbiturat menyebabkan euforia, namun pada dosis yang tinggi dapat menyababkan kematian karena menekan pernapasan.

Alkohol

Nut dkk memberikan skor 1,9 dari skor maksimum 3 untuk alkohol sebagai zat yang paling menyebabkan ketergantungan. Dalam sebuah percobaan laboratorium pada hewan, alkohol dapat meningkatkan kadar domapim pada sistem di otak sebesar 40-360 persen. WHO memperkirakan 2 miliar orang mengonsumsi alkohol pada 2002 dan lebih dari 2 juta orang meninggal pada 2012 karena kerusakan pada tubuh yang disebabkan oleh alkohol

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement