REPUBLIKA.CO.ID, TOKYO -- Misi mendaratkan manusia ke bulan akan kembali terwujud. Kali ini, Jepang menjadi negara berikutnya yang berencana mengadakan “lompatan besar bagi kemanusiaan” itu.
Media Japan Today, Sabtu (1/7), melaporkan, Jepang telah membuat rencana yang cukup matang untuk mengirimkan astronotnya ke bulan pada 2030 mendatang. Pada 2018 nanti, cetak-biru (blueprint) rencana ini diprediksi rampung.
Badan antariksa Jepang, Japan Aerospace Exploration Agency (JAXA), telah memulai sosialisasi misi tersebut di Kementerian Pendidikan Jepang sejak pekan ini. Jika terealisasi maka ini pertama kalinya JAXA mengantarkan awaknya jauh melampaui Stasiun Antariksa Internasional (ISS).
Misi tersebut akan bekerja sama dengan lembaga antariksa Amerika Serikat, NASA, yang akan membangun stasiun di orbit bulan pada 2025. Itu merupakan bagian dari upaya besar NASA dalam mencapai Planet Mars.
Presiden AS Donald Trump sudah menyetujui rencana NASA untuk mendaratkan astronotnya ke Mars pada 2033.
Kepada Japan Today, Juru bicara JAXA meyakini teknologi Jepang mampu berkontribusi besar bagi misi kolaboratif ini dengan negara-negara lainnya.
Selain Jepang, negara-negara Asia lainnya yang berambisi besar mengeksplorasi antariksa adalah Cina dan India. Pada November silam, Cina sukses meluncurkan pesawat antariksa Shenzhou-11 hingga kembali ke bumi. Ada dua astronot Cina yang berhasil melakukan misi orbit bumi dengan Shenzhou-11 itu. Cina juga telah mampu menyelidiki permukaan Mars.