Jumat 22 Sep 2017 03:40 WIB

Cina Berambisi Bisa Menjelajahi Mars pada 2020

Rep: Febrianto Adi Saputro/ Red: Nidia Zuraya
Planet Mars
Planet Mars

REPUBLIKA.CO.ID, BEIJING -- Cina kini sedang mempersiapkan misi penjelajahan Mars pada 2020 mendatang. Ketua misi penjelajahan Cina ke Mars yang juga seorang ilmuwan antariksa, Zhang Rongqiao mengatakan bahwa persiapan Cina kini berjalan dengan lancar.

Zhang mengatakan bahwa Cina berusaha untuk menjadi negara pertama yang melakukan orbital dan eksplorasi permukaan Mars dalam sebuah misi tunggal. Penyelidikan tersebut nantinya akan memberikan data berupa suhu, kondisi atmosfer, dan lansekap, sebelum nantinya Beijing mengirimkan misi lebih lanjut untuk mengambil sampel tanah dan batuan di Mars.

Dilansir dari The Telegraph, Kamis (21/9), Zhang mengatakan bahwa penyelidikan tersebut terdiri dari tiga bagian, yaitu pengorbit, pendarat, dan penjelajah. "Pendarat akan terpisah dari pengorbit pada akhir perjalanan sekitar tujuh bulan dan mendarat di belahan utara Mars dimana penjelajah akan menjelajahi permukaan," kata kantor berita Xinhua.

Dalam laporanya tersebut, mengatakan bahwa akan ada 13 muatan dalam misi tersebut. China Daily mengatakan, dikarenakan misi awal mengumpulkan data, pengorbit akan memantau atmosfer planet merah dan indikator ilmiah utama.

"Mars tidak hanya melayani penyelesaian robot atau manusia masa depan," kata Zhang. Ia melanjutkan mempelajari evolusinya dapat membantu manusia menjawab beberapa pertanyaan kunci dalam kosmologi yang dapat memberi dampak besar pada kehidupan manusia.

Misi penjelajahan Planet Mars 2020 tersebut sebelumnya telah dilaporkan oleh media Cina, namun beberapa rincian telah muncul sejak tahun lalu. Cina juga dilaporkan berencana menyelidiki Planet Jupiter di tahun 2036 dan Planet Uranus di tahun 2046 mendatang.

Program eksplorasi luar angkasa Beijing dinilai sangat ambisius. Amerika Serikat, Badan Antariksa Eropa, dan India telah menyelidiki Mars, namun hanya NASA yang berhasil memasang sebuah penjelajah di permukaan.

Cina kini tengah membangun Basis Simulasi Mars di daerah terpencil dan berbatu di barat laut Cina untuk meningkatkan penelitian ilmiah tentang Planet Mars. Pihak berwenang juga telah mendirikan Ruang Kabin di Beijing, di mana ilmuwan mempelajari dampak yang dirasakan oleh relawan yang dikurungn selama 200 hari di dalam kabin tersebut.

Ilmuwan Cina mengatakan bahwa eksperimen tersebut penting bagi masa depan bulan Cina dan Mars, dan harus diandalkan untuk menjamin keselamatan dan kesehatan astronot.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement