Jumat 12 Jan 2018 12:13 WIB

Gletser di Mars Buka Upaya Penjelajahan Manusia

Rep: Silvy Dian Setiawan/ Red: Indira Rezkisari
Permukaan Mars terpotret dari penjelajahan robot Rover.
Foto: EPA
Permukaan Mars terpotret dari penjelajahan robot Rover.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Gletser atau bongkahan es yang terkubur terlihat di Mars, dalam perkembangannya yang dapat memberi air tak terbatas bagi pengunjung manusia pertama ke planet yang juga dikenal sebagai planet merah tersebut. Hal tersebut memperlihatkan petunjuk baru tentang berapa banyak air yang dapat diakses di Planet Mars dan di mana lokasi air tersebut berada.

Dilansir di Daily Mail, Jumat (12/1), periset mengatakan peristiwa erosi telah membuka delapan lokasi es. Sebagian diantaranya dangkal beberapa meter (satu meter) di bawah permukaan dan melaju sejauh 100 meter atau lebih.

Menganalisis data dari Mars Reconnaissance Orbiter yang diluncurkan pada 2005, periset mengatakan tebing bawah tanah di planet tersebut tampak menjadi es yang hampir murni. Es tampak seperti pita atau gang dan berisi variasi warna yang menunjukkan bahwa es tersebut terbentuk dari lapisan demi lapisan, seperti akumulasi salju dari waktu ke waktu yang menyebabkan adanya lapisan es.

Meskipun es telah lama diketahui ada di Mars, pemahaman yang lebih lanjut mengenai kedalaman dan lokasinya bisa sangat penting bagi penjelajah manusia masa depan, berdasarkan laporan di jurnal Science AS.

"Manusia membutuhkan air ke mana pun mereka pergi, dan sangat berat untuk dibawa bersamanya," kata Shane Byrne dari Lunar and Planetary Laboratory, sebuah universitas di Arizona, tepatnya di Tucson.

"Gagasan sebelumnya untuk mengekstrak air yang dapat digunakan manusia dari Mars adalah menariknya dari atmosfir yang sangat kering atau menghancurkan bebatuan yang mengandung air," tambah Byrne. "Di sini kita memiliki apa yang kita pikirkan, bahwa air es murni terkubur tepat di bawah permukaan (Mars)," kata Byrne.

"Anda bisa keluar dengan ember dan sekop dan mengumpulkan sebanyak mungkin air yang Anda butuhkan. Saya pikir ini semacam mengubah segalanya. Ini juga jauh lebih dekat ke tempat-tempat yang mungkin akan ditempati orang, daripada kutub yang sangat tidak ramah," katanya.

Tempat-tempat tersebut berada di belahan bumi utara dan selatan Mars, di garis lintang sekitar 55 sampai 58 derajat, yang setara dengan Bumi ke Skotlandia atau di ujung Amerika Selatan. Periset percaya bahwa es tersebut relatif terbentuk baru-baru ini, karena tempat tersebut tampak mulus di permukaan, dan tidak terkena kawah yang akan dibentuk oleh serpihan yang menabrak planet tersebut dari waktu ke waktu.

Tebing-tebing tersebut ada di dekat kutub, yang berada dalam kegelapan yang dingin selama musim dingin di Mars dan tidak akan menjadi tempat yang cocok untuk perkemahan manusia jangka panjang. Namun, jika sampel dapat dibor dari salah satu gletser, peneliti dapat belajar banyak tentang sejarah iklim Mars dan potensi kehidupan di planet tersebut.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement