Senin 05 Feb 2018 14:35 WIB

Diet MIND Perlambat Penurunan Kognitif Manusia Usai Strok

Makanan utama yang dikonsumsi pada diet MIND adalah sayuran, buah beri, dan ikan.

Rep: Noer Qomariah Kusunawardhani/ Red: Winda Destiana Putri
Diet DASH. Ilustrasi
Foto: Google
Diet DASH. Ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, Para ilmuwan menciptakan diet baru yang dapat memperlambat penurunan kognitif pada orang yang selamat dari stroke. Diet ini disebut diet MIND.

Diet MIND berasal dari kata Mediterania dan DASH (Dietary Approaches to Stop Hypertension). Kedua diet tersebut telah ditemukan dapat mengurangi risiko kondisi kardiovaskular seperti hipertensi, serangan jantung, dan stroke.

Makanan utama yang dikonsumsi pada diet MIND adalah sayuran, buah beri, dan ikan. Makanan yang harus dihindari adalah gula dan kue kering.

Untuk mematuhi diet MIND, Anda perlu memastikan makan setidaknya tiga porsi biji-bijian setiap hari serta dua porsi sayuran. Sayuran-sayuran ini salah satunya harus daun hijau.

Segelas anggur sehari juga dianjurkan dan harus mengunyah kacang-kacangan hampir setiap hari. Anda bisa konsumsi daging unggas dan buah beri setidaknya dua kali sepekan dan makan ikan sepekan sekali.

Temuan awal dari para periset di Rush University Medical Center dipresentasikan pada American Stroke Associations International Stroke Conference 2018 di LosAngeles. Ini menjadi hal yang sangat penting karena penderita stroke dua kali lebih mungkin mengalami demensia dibandingkan dengan populasi umum.

Makanan untuk kesehatan otak, termasuk sayuran, buah beri, ikan, dan minyak zaitun. "Makanan itu masuk dalam diet MIND," kata ahli saraf vaskulardan asisten profesor di Departemen Ilmu Pengetahun Neurologi Rush, Dr. LaurelJ. Cherian, seperti yang dikutip dari Independent, Senin (5/2).

"Kami menemukan ini bahwa ini berpotensi untuk membantu memperlambat penurunan kognitif orang yang selamat dari stroke," ujarnya lagi.

Sejak 2004 sampai 2017, Cherian dan rekannya mempelajari 106 peserta Rush Memory and Aging Project yang memiliki riwayat stroke dan mengalami penurunan kognitif. Penurunan kognitif termasuk penurunan kemampuan seseorang untuk berpikir, memberi alasan, dan mengingat.

Peserta dimasukkan ke dalam kelompok berdasarkan apakah mereka sangat patuh pada diet MIND, cukup patuh, atau tidak patuh. Faktor lain yangdiketahui memengaruhi kinerja kognitif juga dipertimbangkan (seperti usia, jenis kelamin, tingkat pendidikan, partisipasi dalam aktivitas merangsang kognitif, aktivitas fisik, merokok, dan genetika).

Peserta penelitian yang dietnya paling tinggi pada skor diet MIND memiliki tingkat penurunan kognitif yang jauh lebih rendah daripada mereka yang memiliki nilai terendah.

Baca juga: Timbangan Pintar Agar Diet Lebih Efektif

Diet Mediterania dan DASH telah terbukti melindungi penyakit arteri koroner dan stroke. "Namun tampaknya nutrisi yang ditekankan pada diet MIND mungkin lebih sesuai untuk kesehatan otak secara keseluruhan dan menjaga kognisi," katanya.

Namun, Cherian memperingatkan penelitian ini memiliki jumlah peserta yang relatif sedikit dan temuannya tidak dapat ditafsirkan dalam hubungan sebab-akibat. "Ini adalah studi pendahuluan yang diharapkan akan dikonfirmasi oleh penelitian lain," kata Cherian, termasuk studi intervensi diet acak pada korban stroke.

Untuk saat ini, saya kira ada cukup informasi untuk mendorongpasien stroke melihat makanan sebagai alat penting untuk mengoptimalkankesehatan otak mereka, ujarnya.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement