Kamis 29 Mar 2018 15:35 WIB

Ilmuwan Bingung Soal Temuan Galaksi tanpa Materi Gelap

Penemuan galaksi ini memaksa ilmuwan memikirkan kembali gagasan terbentuknya galaksi.

Galaksi (ilustrasi).
Foto: Science Alert
Galaksi (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID,WASHINGTON -- Untuk pertama kalinya astronom telah mendeteksi sebuah galaksi yang tidak memiliki materi gelap. Materi gelap atau materi misterius berlimpah tetapi tidak memancarkan cahaya atau energi dan telah dianggap sebagai bagian fundamental dari semua galaksi termasuk Bima Sakti.

 

Penemuan yang diumumkan pada hari Rabu (28/3), memaksa para ilmuwan untuk memikirkan kembali gagasan mereka tentang pembentukan galaksi. "Kami tidak menyangka ini bisa terjadi," kata astronom dari Yale University, Pieter van Dokkum, penulis utama penelitian yang diterbitkan dalam jurnal Nature.

Paradoksnya, penemuan galaksi tanpa materi gelap benar-benar dapat mengonfirmasi bahwa benda itu benar-benar ada dengan hipotesis yang bertolak belakang sebagaimana yang diajukan oleh mereka yang ragu akan keberadaan materi gelap. Van Dokkum mengatakan, galaksi yang dinamai NGC1052-DF2 itu dan terletak sekitar 65 juta tahun cahaya dari Bumi, juga kemungkinan tanpa gas dan relatif jarang dihuni bintang-bintang.

Ukurannya hampir sama dengan Bima Sakti, tetapi memiliki jumlah bintang yang 250 kali lebih sedikit, yaitu hanya 400 juta. Ini lebih sedikit dibandingkan dengan Bima Sakti yang memiliki 100 miliar bintang. Ini diklasifikasikan sebagai galaksi 'sangat tersebar', serupa dengan yang pertama kali diketahui pada tahun 2015.

Materi gelap, yang tidak terlihat, diperkirakan terdiri dari seperempat massa dan energi gabungan alam semesta serta sekitar 80 persen massa totalnya, tetapi belum secara langsung diamati. Para ilmuwan meyakini keberadaannya berdasarkan efek gravitasi yang digunakan pada galaksi.

Materi biasa alam semesta mencakup hal-hal seperti gas, bintang, lubang hitam dan planet, belum lagi sepatu, payung, platipus dan apa pun yang mungkin kita lihat di Bumi.

"Materi gelap bukanlah sesuatu yang dapat ditukar atau dilewati oleh galaksi, seperti jenis hal opsional yang terkadang dimiliki oleh galaksi dan kadang-kadang tidak," kata van Dokkum.

"Kami benar-benar berpikir bahwa ini adalah esensi dari galaksi, bahwa galaksi awalnya dibangun dari sekelompok materi gelap dan bahwa semua bintang serta planet dan yang lainnya namun hanya sedikit beku di atas," Dokkum menambahkan.

Para ilmuwan menemukan NGC1052-DF2 menggunakan Dragonfly Telephoto Array, sebuah teleskop di New Mexico. Mereka tidak tahu bagaimana ia terbentuk. Namun ada beberapa hipotesis, termasuk kemungkinan bahwa bencana alam dalam NGC1052-DF2 menyapu semua gas dan materi gelapnya atau galaksi besar di dekatnya menciptakan malapetaka. Van Dokkum mengatakan NGC1052-DF2 sangat kosong dan bahkan menyebutnya benar-benar sebuah galaksi yang tembus pandang.

sumber : antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement