Rabu 23 May 2018 08:40 WIB

Astronaut Bawa Gopro ke Luar Angkasa, Tapi Lupa Benda Ini

Kartu memori dibutuhkan agar kamera Gopro dapat menyimpan rekaman video dan foto.

Rep: Adysha Citra Ramadani/ Red: Ani Nursalikah
Tangan stasiun luar angkasa ISS, terlihat berhasil meraih kapsul Dragon. Kini mereka terkoneksi menjadi satu
Foto: NASA
Tangan stasiun luar angkasa ISS, terlihat berhasil meraih kapsul Dragon. Kini mereka terkoneksi menjadi satu

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Astronaut Andrew Feustel pergi bertugas ke luar angkasa untuk menjalani beberapa misi di Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS). Dalam perjalanan singkat ini, Feustel tak lupa membawa kamera Gopro portable.

Dalam siaran langsung melalui akun Twitch NASA, Feustel mengaku kesulitan mengoperasikan kamera Gopro yang ia bawa. Ia meminta bantuan petugas pengawas di Bumi mengoperasikan kamera GoPro tersebut.

"Jika tertulis 'No SD', apa artinya?" tanya Feustel bingung, seperti dilansir di The Week.

Dari situ, petugas pengawas menyadari akar masalah yang dihadapi Feustel disebabkan oleh tidak adanya kartu memori pada kamera Gopro yang dibawa Feustel. Padahal, kartu memori dibutuhkan agar kamera Gopro dapat menyimpan rekaman video dan foto.

photo
Kamera Gopro

Mendapati jawaban tersebut, Feustel mengendalikan diri agar tetap tenang. Feustel memilih untuk tak mempedulikan kamera Gopro yang ia bawa dan fokus pada misi yang akan ia lakukan.

"Baiklah, lupakan itu untuk saat ini. Jangan hanya mengkhawatirkan itu," ujar Feustel.

Meski diwarnai kesalahan teknis terkait kamera GoPro, Feustel mampu menyelesaikan misinya di ISS dengan baik. Dalam misi tersebut, Feustel bertugas melepas bagian yang rusak dari ISS dan memperbarui beberapa sistem di ISS.

Feustel juga masih memiliki kesempatan merekam beberapa rekam jejak di luar angkasa. Feustel dijadwalkan akan kembali melakukan perjalanan ke luar angkasa bulan depan.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement