REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Ilmuwan melakukan pencarian meteorit besar yang jatuh di laut dekat Ocean Shores, Washington, Amerika Serikat, 7 Maret 2018 silam. Para pencari terdiri dari tim ilmuwan dan akademisi.
Pencarian menggunakan kapal selam berteknologi tinggi milik Nautilus, bagian dari grup nirlaba Ocean Exploration Trust (OET). Kapal selam dioperasikan dari jauh untuk mensurvei daerah tersebut dan mengumpulkan fragmen meteorit.
Anggota tim pencari lain yaitu Badan Antariksa AS (NASA), Universitas Washington, dan Suaka Laut Nasional Olympic Coast. Puing meteorit baru yang ditemukan akan menjadi koleksi penelitian di Institusi Smithsonian, Washington.
Momen terceburnya meteor ke lautan tersebut mengagetkan warga setempat yang mengiranya kapal ruang angkasa. Perwakilan NASA, Marc Fries, menganalisis dari sinyal radar bahwa benda itu adalah meteorit seukuran mobil golf.
Meteor jatuh sekitar 16 mil dari lepas pantai dan puingnya berserakan di laut. Fries mengatakan, benda langit yang diprediksi seberat dua ton tersebut adalah meteor terbesar yang jatuh di Amerika Serikat dalam 21 tahun.
Para ilmuwan ingin mengumpulkan sebanyak mungkin puing-puing berhamburan sebesar batu-bata untuk studi lebih lanjut. Pencarian dengan kapal selam dijadwalkan pada Senin (2/7) pukul 09.00-16.00 waktu setempat.
Medan pencarian meteorit berwarna hitam gelap itu terletak di dekat ngarai bawah air sedalam 400 kaki. Ocean Exploration Trust (OET) yang juga membantu pencarian puing Titanic, merasa perlu tergabung dalam misi tersebut.
"Ini adalah kesempatan besar bagi kami, sebuah misi eksplorasi yang menarik," kata Nicole Raineault, wakil presiden eksplorasi dan sains OET, dikutip dari laman Digital Trends.