REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Studi terbaru di bidang botani menunjukkan asal muasal pohon cokelat. Jika selama ini pohon cokelat disebut berasal dari Meksiko dan Amerika bagian tengah, maka ada fakta baru yang mengungkap asal pohon cokelat.
Pohon cokelat ternyata ditanam pertama kalinya sebagai bahan pangan 5.000 tahun lalu. Penanaman tersebut berlokasi di hutan hujan Amazon. Residu kimia yang ditemukan pada tembikar kuno menunjukkan cokelat diolah sebagai minuman, makanan, atau obat di negara yang sekarang dikenal sebagai Ekuador.
"Tanaman cokelat pertama kali dimanfaatkan sekitar 1.500 tahun lebih cepat daripada yang selama ini kita tahu," kata Michael Blake selaku profesor di Departemen Antropologi University of British Columbia dilansir di BBC, Selasa (30/10).
"Penelitian sebelumnya menyimpulkan bukti cokelat pertama kali ditemukan di Meksiko dan Amerika Tengah," kata Blake.
Dalam studi teranyar, Blake dan kawan-kawan satu timnya menganalisis bejana kuno dari situs arkeologi Santa Ana (La Florida) di Ekuador. Area tersebut diperkirakan dihuni penduduk sekitar 5.300 dan 2.100 tahun silam.
Sejumlah tanaman terdokumentasikan di sini termasuk jagung, ubi, dan cokelat. Jejak kimia dan DNA dari tanaman yang ditemukan pada bejana mengindikasikan dulunya biji cokelat diracik sebagai minuman.
Peneliti lain dari University of Calgary, Sonia Zarillo, mengatakan butiran zat tepung di bejana menunjukkan keunikan pohon kakao. Hasil studi mereka menguatkan kesimpulan DNA yang menunjukkan pohon cokelat berasal dari Amazon yang lebih tinggi dari bagian barat laut Amerika.
"Ini hadiah lain dari orang-orang Amazon kepada dunia. Cokelat memberikan petunjuk betapa penting menjaga habitatnya," kata Zarillo.
Dari temuan itu, para ilmuwan memperkirakan biji-biji cokelat tersebar ke utara hingga Meksiko dan Amerika bagian tengah. Kemungkinan besar persebarannya melalui laut. Cokelat adalah komoditas yang cukup berharga. Penjelajah Spanyol mengambil biji-biji cokelat pada 1520-an ke negaranya dan menyebarkan ke penjuru Eropa.