Jumat 09 Aug 2019 09:22 WIB

Arkeolog Temukan Bukti Manusia Purba Memakan Daging Anjing

Daging anjing yang dikonsumsi manusia purba itu dimasak dengan berbagai cara

Rep: Andrian Saputra/ Red: Esthi Maharani
Manusia Purba. Ilustrasi
Foto: Huffingtonpost
Manusia Purba. Ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Arkeolog Turki menemukan bahwa manusia purba zaman perunggu awal yang tinggal di barat laut Turki mengonsumsi daging anjing yang dimasak dengan berbagai cara. Hal itu terungkap berdasarkan penggalian yang dilakukan pada bukit pemukiman Kulluoba.

Jejak daging anjing yang berasal dari 4500 tahun lalu itu ditemukan dalam pot di gundukan Kulluoba yang berada di distrik Seyitgazi, Provinsi Eskisehir. Arkeolog Dr Can Yummi Gundem mengatakan daging anjing yang dikonsumsi manusia purba itu dimasak dengan cara dipanggang dan direbus.

“Bagaimana kita dapat mengetahui bahwa anjing dikonsumsi? Kita telah melihat bekas luka pada tulang saat mereka menggores daging, mereka meninggalkan bekas pada tulang,” kata Dr Gundem seperti dilansir Daily Sabah pada Kamis (8/8).

Gundem juga mengatakan sebagian daging dipanggang dan sebagian lainnya direbus dalam pot. Sementara mahasiswa Universitas Batman, Ebedin Emeluk yang menjadi bagian dalam penggalian mencoba mencari tahu hewan mana yang digunakan untuk pengorbanan dengan tujuan lain. Selain daging anjing, para arkeolog juga menemukan  bahwa manusia purba juga mengonsumsi daging domba dan sapi.

Sementara itu Direktur penggalian Kulluoba,  Professor Murat Turkteki mengatakan bahwa pihaknya memiliki data yang membuktikan bahwa telah terjadi kekeringan pada masa itu. Hal itu terlihat pada fosil tanaman. Ia juga menemukan bahwa anjing digunakan untuk upacara pengorbanan.Penggalian di Kulluoba dilaksanakan pada 1996. Sejak periode itu para peneliti telah menemukan artefak, tulang hewan, dan bekas pemukiman yang mengungkapkan detail tentang kehidupan budaya 4.500 tahun lalu. Terdapat 15 situs pemakaman ditemukan,  dengan sarkofagus berusia 3.000 tahun.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement