Rabu 27 Nov 2019 13:37 WIB

Peneliti Temukan Planet Kerdil di Sistem Tata Surya

Planet Hygiea, dulunya merupakan asteroid.

Rep: Rizkyan Adiyudha/ Red: Dwi Murdaningsih
Pelajar melihat mural tentang tata surya di kawasan Pademangan Timur, Jakarta Utara, Senin (11/11/2019).
Foto: Antara/Sigid Kurniawan
Pelajar melihat mural tentang tata surya di kawasan Pademangan Timur, Jakarta Utara, Senin (11/11/2019).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Peneliti menemukan planet terkecil dalam sistem tata surya. Adalah Hygiea yang ditemukan berdasarkan hasil observasi yang dilakukan European Southern Observatory di Chili. Mereka menjuluki Hygiea sebagai planet 'dwarf' karena ukurannya yang terbilang mini.

Mengutip laman Eos, Rabu (27/11) Hygiea sebenarnya bukan benda baru dalam sistem tata surya saat ini. Planet kecil itu sebelumnya dideteksi sebagai asteroid sejak ditemukan oleh asatronom asal Italia Annibale de Gasparis pada 1849 silam.

Baca Juga

Observasi terbaru yang dilakukan European Southern Observatory kemudian mengklasifikasikan Hygiea sebagai planet. Peneletian dilakukan menggunakan Very Large Telescope (VLT) yang terletak di Chili.

Secara keseluruhan, ada empat kondisi yang harus dipenuhi oleh objek tata surya untuk diklasifikasikan sebagai planet mini. Mereka harus mengorbit Matahari, tidak menjadi satelit atau mengelilingi benda lain.

Ketiga, objek juga tidak cukup masif untuk membersihkan orbitnya dari benda lain, dan memiliki bentuk bulat karena gravitasi mereka sendiri. Hasil observasi mendapati bahwa Hygiea telah memenuhi syarat-syarat yang telah ditentukan.

Memenuhi semua persyaratan menjadikan Hygiea sebagai planet terkecil dalam sistem tata surya. Peneliti menemukan bahwa Hygiea juga bulat.

Hygiea memiliki diameter sebesar lebih dari 430 kilometers. Ukuran itu menjadikan dia sebagai benda keempat terbesar dalam sabuk asteroid atau asteroid belt yang terletak antara orbit Mars dan Jupiter.

Seperti yang dilaporkan para peneliti di Nature Astronomy, mengambil posisi dari asateroid Ceres, yang memiliki diameter 950 kilometer.

Pluto adalah planet kerdil terbesar, dengan diameter 2.400 kilometer. Sebagai referensi, Bulan yang mengelilingi bumi memiliki diameter 3.474 kilometer, lebih besar dari planet kerdil mana pun.

Kepala studi penelitian yang juga seorang astronom di Laboratoire d'Astrophysique de Marseille, Perancis Pierre Vernazza mengatakan, saat ini teleskop VLT terus berkembang. Sambung dia, hal itu membuka peluang bagi astronom untuk memantau objek yang lebih jauh lagi.

Pada saat yang bersamaan, kemampuan itu akan membuka peluang astronom berpotensi menemukan lebih banyak planet mini lainnya serupa Hygiea.

"Ada banyak kandidat di antara objek trans-Neptunus, dan sejauh yang kami tahu, ada lebih dari seratus objek dengan diameter di atas 400 kilometer dan yang pasti sebagian besar dari benda-benda ini akan berbentuk bulat bola," kata Vernazza.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement