REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Arkeolog Israel menemukan sebuah kendi yang penuh dengan koin emas berusia 1.200 tahun lalu. Kendi berisi emas itu ditemykan di sekitar Yavne.
"Saya berada di tengah katalogisasi sejumlah besar artefak yang kami temukan selama penggalian ketika tiba-tiba saya mendengar teriakan kegembiraan," kata codirector dari penggalian Israel Antiquities Authority (IAA), Liat Nadav-Ziv seperti dilansir Jpost, Senin (30/12).
Berdasarkan informasi dari pakar koin IAA, Robert Kool, koin tersebut berasal dari periode Abbasiyah awal pada abad ke-9 Masehi. Pada periode itu menandai awal zaman keemasan kerajaan Muslim.
Menurut Kool, para penguasa Abbasiyah kala itu menyebarkan Islam hingga ke luar negeri. Mereka menyebarkan seni, sains, perdagangan dan industri. Kool menegaskan, di antara koin yang ditemukan itu, ada dinar dari masa pemerintahan Khalifah Harun al-Rashid (786-809 M).
"Timbunan itu juga termasuk koin yang jarang ditemukan di Israel. Ini adalah dinar emas yang dikeluarkan oleh dinasti Aghlabid yang memerintah di Afrika Utara, di wilayah Tunisia modern, atas nama Kekhalifahan Abbasiyah yang berpusat di Baghdad,” kata Kool.
Para arkeolog yang menemukan situs itu juga menemukan berbagai tembikar dan tungku yang digunakan untuk berbagai tujuan. Para ahli juga mengatakan bahwa, kendi yang digunakan berisi emas, dimungkinkan adalah celengan pribadi seseorang kala itu.