Rabu 07 Mar 2012 18:43 WIB

Fisikawan AS-Eropa Klaim Hampir Temukan 'Partikel Tuhan'

Rep: Amri Amrullah/ Red: Ajeng Ritzki Pitakasari
Partikel Tuhan (Ilustrasi)
Foto: maulicohen.com
Partikel Tuhan (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON - Ilmuwan fisika barat mengklaim semakin dekat menemukan apa yang mereka sebut sebagai 'partikel tuhan'. 'Partikel tuhan' diyakini para Fisikawan barat dapat menjelaskan materi dasar penciptaan alam semesta. Dalam perburuan 'partikel tuhan' itu peneliti mendasarkan pada teori Higgs Boson, yang mengungkapkan bahwa materi memiliki massa.

"Secara perlahan dunia mulai melihat hasil usaha yang  konsisten ini," ujar Fisikawan Rob Pater Röser, di Fermi National Laboratory, Chicago yang dilansir dari Associated Press, Rabu (7/3). Hasil dari pekerjaan yang melibatkan lebih dari 800 ilmuwan ini akan diumumkan segera di Italia.

Fisikawan menggunakan dua akselerator partikel kuat untuk menemukan partikel subatomik. Sebelumnya usaha penemuan 'partikel tuhan' hampir menemukan hasil pada tahun lalu oleh Organisasi Eropa untuk Riset Tenaga Nuklir (CERN) di Jenewa, Swiss.

Di laboratorium Fermi, dua tim Peneliti menggunakan Large Hadron Collider, sebuah akselerator partikel raksasa. Alat ini akan menabrakan proton dan antiproton secara bersamaan, untuk mendapatkan 'partikel tuhan'. Namun, menurut Röser, hasil itu tidak serta merta menghasilkan apa yang disebut 'partikel tuhan' tersebut.

Hipotesis Higgs mengenai partikel massa pertama kali diperkenalkan 40 tahun lalu. Teori ini menjadi model standar para Fisikawan modern untuk menemukan dan menjelaskan enam partikel yang dianggap membentuk alam semesta, demikian Pater Röser dan juga fisikawan Universitas Havard, Gary Feldman mengatakan.

Tanpa teori itu, tidak ada penjelasan mengapa partikel memiliki massa. "Ini akan menjadi kemenangan teori tersebut bila partikel tuhan' ini benar-benar ditemukan," kata Feldman.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement