REPUBLIKA.CO.ID, MALANG -- Sejumlah mahasiswa jurusan teknik elektro Universitas Muhammadiyah Malang (UMM), Jawa Timur (Jatim), dan pelajar Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) di Malang yang mengambil program keahlian elektronika mendapatkan kesempatan berharga dengan hadirnya pendiri robot ekspedisi di bawah laut, Open-Source Remotely Operated Vehicle (OpenROV) Eric Stackpole, Jumat (15/8).
Robot OpenROV kini banyak digunakan di berbagai belahan dunia untuk tujuan pendidikan dan eksplorasi ilmiah. Pada kegiatan yang berlangsung di American Corner (Amcor) UMM ini, Eric mengisahkan pengalamannya ketika mendirikan OpenROV.
“Dulu saya punya impian, suatu saat ada sebuah robot yang menyelam menuju kedalaman laut yang gelap, yang menjadi teropong bagi kita untuk melihat hal-hal tak terjangkau sekaligus menemukan hal-hal baru yang menakjubkan. Itulah impian saya, yang menggerakkan saya hingga saat ini,” ujarnya seperti dalam keterangan tertulis yang diterima Republika, Jumat.
Bagi Eric, berdirinya OpenROV beserta segala penemuan yang dihasilkannya seperti mimpi yang jadi nyata. Semula, ia dan teman-temannya melakukan semua itu karena kesenangan. Ia mengaku senang melakukannya karena itu adalah keinginan (passion) nya. "Ternyata, passion adalah kekuatan terbesar dalam bisnis dunia. Itulah yang saya rasakan,” ujarnya.
Ia juga menceritakan sejumlah bisnis dunia dan penemuan terkini yang berangkat dari kuatnya passion. Dengan passion yang kuat, kata Eric, kita berani mewujudkan ide kreatif, sekalipun dengan fasilitas dan sumber daya yang sangat terbatas. Eric menyebutkan, penemuan yang menghasilkan bisnis raksasa seperti Google, Facebook, dan Apple, semuanya berasal dari riset dan percobaan yang dilakukan di garasi rumah. “Itulah yang saya lakukan dengan teman-teman yang memiliki passion yang sama, kami memulainya dari sebuah garasi rumah sewaan,” ujarnya.
Selain diskusi dan berbagi pengalaman, mengingat OpenROV merupakan open-source, Eric juga memberikan workshop singkat tentang perakitan robot OpenROV beserta cara menggunakannya. Workshop ini dilakukan di kolam depan perpustakaan pusat UMM.
Eric sengaja menjadikan penemuannya ini sebagai open-source agar siapapun bisa menggunakannya untuk keperluan ekspedisi dan eksplorasi ilmiah. Bahkan, ia juga membangun komunitas OpenROV yang terdiri dari orang-orang yang memiliki passion dalam mengeksporasi kedalaman laut. Saat ini, komunitasnya telah menyebar di lebih dari 50 negara.
Direktur Amcor UMM, Ahmad Habib mengatakan, kegiatan ini bisa menjadi motivasi bagi mahasiswa agar dapat mengaplikasikannya ilmunya secara kreatif dan kreatif.
“Agar mereka lebih percaya diri dalam mengejar mimpinya. Apa yang dilakukan Eric adalah contoh nyata dari American Dream, itulah yang juga pernah dilakukan Mike Tyson yang membangun mimpinya dari kolong jembatan. Kalau Amerika bisa bermimpi, kenapa kita tidak,” ujarnya.