Kamis 23 Jun 2011 14:57 WIB

BI: Operator Telko bukan Pesaing , Perbankan tak Perlu Cemas

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Bank Indonesia minta kalangan perbankan tidak menjadikan operator telekomunikasi sebagai pesaing dalam bisnis micro payment. Sebaliknya, kalangan perbankan diminta melakukan sinergi untuk pengembangan bisnis itu.

Pandangan ini dilontarkan analis senior Bank Indonesia, Ida Nuryanti di Jakarta, Kamis (23/6) menanggapi adanya rumor bahwa kalangan perbankan mencemaskan kehadiran operator telekomunukasi di bisnis micro finance. Saat ini paling tidak ada lima operator telekomunikasi yang menyediakan layanan eMoney dan layanan pengiriman uang (remittance).

Ia mengingatkan bahwa selaku regulator BI memang mendorong pertumbuhan sektor ini. Salah satu harapannya, transaksi menggunakan uang giral bisa digantikan dengan transaksi elektronik menggunakan eMoney.

Disisi lain, lahan micro finance seperti eMoney sangat luas sekali. ''Tidak mungkin perbankan mampu menggarap sektor ini sendirian, mengingat luasnya wilayah kita, '' kata  Ida Nuryanti, pada diskusi mengenai Sinergi Perbankan & Operator dalam Mendorng Less Cash Society'', di Jakarta, Kamis (23/6).

Karena itulah diperlukan sinergi antara perbankan dengan operator telekomunikasi. Salah satu pertimbangannya, operator telekomunikasi memiliki infrastruktur dan coverage yang luas hingga pelosok. ''Kalau bank harus menyediakan layanan hingga pelosok, biaya operasionalnya sangat tinggi sekali. Ini ada operator yang memiliki infrastruktur, mengapa tidak dimanfaatkan,'' kata Ida.

Sekalipun berperan sebagai penerbit layanan eMoney, Ida mengemukakan bahwa operator telekomunikasi bukanlah pesaing. Pasalnya segmentasi yang dibidik berbeda. Sekalipun operator telekomunikasi menjadi penerbit eMoney, ''Uangnya kembali juga ke bank,'' ujar Ida.

Sejauh ini, Bank Indonesia memang belum secara resmi menerima keberatan kalangan perbankan mengenai masuknya industri telekomunikasi di layanan micro payment. Sekalipun demikian, dalam berbagai pernyataan kalangan perbankan mengeluhkan masuknya industri telekomunikasi ke sektor ini dan dinilai sebagai suatu ancaman.

Disisi lain, dibukanya pintu bagi lembaga non perbankan memasuki bisnis eMoney disebut Ida merupakan upaya mengoptimalkan poensi didalam negeri menggarap bisnis ini. Ia mengingatkan bahwa asing mulai mengincar bisnis ini.

Ia khawatir jika perbankan asing masuk ke bisnis ini, perbankan nasional tidak akan mendapatkan apa-apa. Sinergi antara perbankan dengan operator akan menutup peluang dominasi asing di bisnis ini.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement