REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Banyak orang yang tidak menyadari produk tabir surya yang mereka gunakan ternyata telah berada dalam kondisi tidak baik. Terlebih, jika sudah lama tak digunakan.
Dilansir News 24, tabir surya yang telah lama disimpan dan jarang digunakan sebaiknya dicek dahulu tanggal kedaluwarsanya. Sama seperti maskara yang mudah mengering dan menggumpal dalam beberapa bulan, tabir surya juga memburuk seiring waktu tanpa disadari.
“Bahan-bahan dalam SPF dapat rusak hingga kehilangan efektivitasnya untuk menyaring atau memblokir sinar ultraviolet,” ujar Allison Arthur, dokter ahli kulit di Orlando, Florida, Amerika Serikat (AS).
Tabir surya yang telah kedaluwarsa membuat produk menjadi tak lagi berkhasiat, bahkan pemakaiannya juga dapat mengakibatkan kulit yang terkena sengatan matahari kondisinya menjadi lebih buruk.
Arthur menyarankan agar pengguna memeriksa kemasan tabir suryanya. Jika tanggal kedaluwarsa tak dicantumkan di label, lain kali tulislah tanggal pembeliannya. Dengan demikian, Anda akan mengetahui berapa lama produk ini telah tersimpan.
Idealnya, menurut Arthur, umur simpan tabir surya hanya satu tahun. Kalau sudah lebih dari setahun, jangan lupa untuk menggantinya.
Henry Lim, seorang dokter kulit di Detroit, Michigan mengatakan aturan untuk jangka waktu satu tahun itu benar-benar harus diterapkan. Ia menyebut bahwa formulasi kimia bahan-bahan dalam tabir surya seperti oxybenzone, avobenzone, dan homosalate akan menurun seiring waktu karena oksidasi.
Sementara itu, bahan pelindung seperti seng oksida atau titanium dioksida akan mulai menyatu dan membuatnya tidak efektif. Terdapat faktor yang membuat tabir surya akan mengalami kedaluwarsa lebih cepat. Salah satunya adalah temperatur ekstrem saat penyimpanan produk, seperti di tempat yang sangat panas.
Sekalipun tabir surya Anda secara teknis tidak kedaluwarsa, ada beberapa tanda bahwa produk sudah tidak layak digunakan. Pertama yang harus diperhatikan adalah perubahan tekstur. Konsistensinya tidak boleh terlihat atau terasa berbeda saat diaplikasikan.
“Jika produk menjadi encer, kasar, atau berubah warna, sebaiknya buang saja,” ujar Arthur.
Kalau produk tabir surya telah berbau, lebih baik dibuang saja. Selain itu, meski telah menggunakannya, sebaiknya Anda tetap menjaga kulit dengan menghindari waktu di mana sinar matahari berada dalam puncaknya, seperti pukul 10 pagi hingga empat sore, saat paparan UV menjadi lebih besar selama jangka waktu itu. Cobalah untuk pergi beraktivitas di luar ruangan selain di jam tersebut.