
Rabu , 19 Jan 2022, 00:52 WIB
BAZNAS Gelar Seminar Nasional Outlook Zakat Indonesia 2022

Selasa , 18 Jan 2022, 19:32 WIB
Kokohkan Biduk Rumah Tangga, Begini Relasi Suami dan Istri Menurut Islam

Selasa , 21 Dec 2021, 21:30 WIB
Tahun 2022, Kemenag Targetkan Revitalisasi 1000 KUA

Selasa , 21 Dec 2021, 16:13 WIB
Dirjen Bimas Islam Terima Atase Saudi, Ini yang Disepakati

Kamis , 16 Sep 2021, 16:24 WIB
Kampus Seharusnya Steril Dari Paham Ekstrem

Rabu , 24 Feb 2021, 15:44 WIB
Kemenag: Jumlah Ulama Pria Lebih Banyak dari Perempuan

Selasa , 29 Dec 2020, 13:26 WIB
Wakaf Uang ASN Kemenag akan Diinvestasikan

Jumat , 24 Apr 2020, 09:37 WIB
Layanan Akad Nikah di KUA Kembali Dibuka

Selasa , 12 Nov 2019, 10:14 WIB
Kemenag Imbau Kelompok Moderat Tangkal Radikalisme di Medsos

Rabu , 14 Aug 2019, 23:22 WIB
Madrasah Indonesia Dianggap Paling Modern di Dunia

Senin , 04 Mar 2019, 17:36 WIB
Kemenag Jelaskan Izin Belajar S-3 Dosen Hayati

Rabu , 13 Feb 2019, 18:57 WIB
Kemenag akan Luncurkan Buku Moderasi Beragama

'Bukan Miliki Paham Radikal, Tapi Berpotensi Radikal'
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Direktur Jenderal Pendidikan Islam Kementrian Agama, Kamaruddin Amin, mengatakan pihaknya telah lama berkomunikasi dengan Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) terkait pondok pesantren yang teridentifikasi berpotensi memiliki paham radikalisme. Mereka bahkan telah lebih dulu melakukan pembinaan karena memiliki daftar pesantren tersebut lebih dulu. "Pesantren-pesantren ini hanya berpotensi radikal bukan memiliki paham radikal," ungkap Kamaruddin kepada Republika, Rabu...