Ahad 27 Jun 2010 04:04 WIB

Awas, Asap Knalpot Memicu Stroke

Rep: c22/ Red: irf
asap knalpot
Foto: Panca/Republika
asap knalpot

REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK--Sebuah studi dari Denmark mengatakan bahwa polusi udara dari knalpot kendaraan bisa memicu stroke. Dalam studi tersebut dikatakan dalam jangka waktu yang singkat, dampak polusi udara bisa mengakibatkan stroke ringan atau iskemik.

Penyakit ini merupakan jenis stroke yang paling umum terjadi. Penyebabnya yaitu gumpalan darah mengganggu aliran darah ke otak. Temuan dari studi di Denmark ini dilaporkan dalam European Heart Journal. Penelitian tersebut diikuti dengan penelitian terbaru tentang korelasi antara efek jangka panjang terhadap polusi lalu lintas. Hal ini terkait dengan tingkat kematian di Britania Raya akibat stroke yang cukup tinggi.

Dr Jiu-Chiuan Chen, dari Sekolah Kedokteran Keck, University of Southern California, Los Angeles mengatakan kunci dari pengamatan itu adalah polusi udara yang dihasilkan lalu lintas. "Tampaknya polusi itu menjadi sumber utama munculnya penyakit tersebut," kata dia.

Stroke menjadi penyebab utama kedua kematian di seluruh dunia. Data menunjukkan ada sekitar 4,4 juta kematian setiap tahun akibat penyakit ini. Di Amerika Serikat, ada sekitar 700 ribu orang menderita stroke setiap tahunnya. Negara membiayai pengobatan mereka. Totalnya mencapai 43 triliun dolar AS.

Dr Zorana Andersen, dari Masyarakat Kanker Denmark di Kopenhagen dan rekanannya mengukur polusi udara dari partikel polusi yang dihasilkan kendaraan bermotor selama empat tahun. Mereka membandingkan tingkat partikel-partikel ini di hari-hari tertentu. Kemudian mereka membandingkan jumlah penerimaan pasien rumah sakit untuk berbagai jenis stroke yang diderita. Ada sembilan rumah sakit dengan radius 15 kilometer dari lokasi pemantauan polusi udara.

Studi tersebut memperlihatkan bahwa selama jangka waktu itu sekitar 7.500 orang dirawat di rumah sakit karena stroke. Mereka menghitung ada 147 kasus baru per tahun. Hal ini dapat dikaitkan dengan keberadaan partikel polusi udara dari kendaraan bermotor. Akibat jangka panjangnya, terbukti terjadi peningkatan penumpukkan timbunan lemak dalam arteri.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement