Selasa 26 Apr 2011 17:54 WIB

Kamila Andini Mengenalkan Laut Lewat Film Suku Bajo

Red: Krisman Purwoko
Kamila Andini
Foto: Antarafoto.com
Kamila Andini

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Sutradara film "The Mirror Never Lies" Kamila Andini mengajak penonton dan masyarakat Indonesia umumnya untuk lebih mengenal laut dan alam sekitarnya melalui film garapannya yang mengangkat kisah Suku Bajo tersebut. "Film ini tidak menghadirkan pesan karena pesan itu sebenarnya hadir dari penonton. Film ini memancing penonton untuk kemudian bertanya tentang alam sekitarnya dan juga melihat lebih dekat lagi apa yang terjadi di sekitarnya," ujar Kamila Andini yang akrab disapa Dini di Jakarta, Selasa.

Film yang diproduseri Garin Nugroho dan Nadine Chandrawinata itu akan tayang perdana di lima kota dan direncanakan akan dilakukan nonton bersama dengan masyarakat di Wakatobi. "The Mirror Never Lies" mengangkat kisah Suku Bajo di Wakatobi, Sulawesi Tenggara dibintangi Atiqah Hasiholan, Reza Rahadian dan tiga anak suku Bajo yaitu Gita Novalista, Eko serta Zainal.

Dini mengatakan, film layar lebar pertamanya tersebut tidak secara khusus menggurui penonton dengan pesan-pesan tapi diharapkan penonton bisa rasakan sendiri kehidupan Suku Bajo dari apa yang mereka tonton. "Yang diharapkan dari film ini semua masyarakat Indonesia bisa mengenal negerinya karena ini hanya sebagian kecil dari negara kita semoga semuanya bisa mengenal Wakatobi dan laut lebih jauh," tambahnya.

Suku Bajo dikenal sebagai pelaut handal, hidup nomaden dan tersebar di seluruh dunia, mereka mudah dijumpai di kawasan Segitiga Terumbu Karang yaitu kawasan laut yang membentang melintasi enam negara dan dikenal sebagai wilayah kekayaan hayati laut tertinggi di dunia. Namun saat ini kawasan tersebut terancam praktik-praktik perikanan destruktif dan faktor perubahan iklim juga diperkirakan telah berdampak pada kehidupan sosial ekonomi masyarakat yang tinggal di sekitarnya.

Suku Bajo yang sangat bergantung pada laut adalah salah satu yang paling merasakan dampak degradasi lingkungan tersebut. Film tersebut hasil kerjasama antara Pemerintah Kabupaten Wakatobi, World Wide Fund for Nature Indonesia (WWF) dan rumah produksi SET Karya Film telah meraih penghargaan Honorable Mention dari Global Film Initiative pada !4 April lalu.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement