Kamis 17 Oct 2013 21:30 WIB

LSM: Kasus HIV/AIDS Bekasi Meningkat 50 Persen

Red: Yudha Manggala P Putra
Positif mengidap HIV (ilustrasi)
Positif mengidap HIV (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, BEKASI -- Lembaga Swadaya Masyarakat Rumah Sedaya mencatat jumlah penderita HIV AIDS di Kota Bekasi, Jawa Barat, mengalami peningkatan hingga 50 persen dalam setahun terakhir.

"Peningkatan yang cukup signifikan tersebut disumbangkan tren baru penularan virus ini melalui hubungan heteroseksual," ujar Pegiat LSM Rumah Sedaya yang intens pada pendampingan Orang Dengan HIV AIDS Darmawan, di Bekasi, Kamis (17/10).

Menurutnya, tren penularan melalui hubungan heteroseksual tersebut meningkat dalam kurun waktu tahun 2012-2013. Adapun sebelumnya, penyumbang terbesar penjangkitan virus ialah melalui jarum suntik yang digunakan para pecandu narkoba.

"Dari total peningkatan jumlah penderita HIV AIDS, sekitar 60-80 persennya yang terjangkit melalui hubungan heteroseksual," katanya.

Menurut data yang dimilikinya, hingga Mei 2013 diketahui orang yang mengidap HIV AIDS sebanyak 3.052 orang. "Pada tahun 2012, jumlahnya hanya sekitar 2.000-an," katanya.

Darmawan mengatakan, penularan virus melalui cara ini biasanya terjadi pada kegiatan prostitusi. Banyak pekerja seks komersial yang menderita HIV AIDS dan menularkannya pada partner yang menggunakan jasanya.

"Bisa juga melalui hubungan pernikahan pasangan yang salah satunya pernah menjadi pecandu narkoba hingga terinfeksi positif virus HIV," katanya.

Penularan melalui hubungan heteroseksual dalam pernikahan ini biasanya terjadi karena suami atau istri yang telah terjangkit virus tidak mengetahui bahwa dirinya mengidap HIV AIDS.

"Penularan pun berlanjut kepada anak manakala sang istri hamil tanpa mengetahui dirinya juga telah mengidap HIV AIDS," katanya.

Menurut Darmawan, salah satu cara yang dapat dilakukan untuk menghentikan penularan melalui cara ini ialah dengan mengimbau pasangan yang akan menikah untuk memeriksakan kesehatannya. Termasuk untuk mengetahui apakah masing-masing dari mereka dinyatakan bebas AIDS atau tidak.

"Namun cara ini masih mengundang perdebatan, sehingga tidak dikampanyekan. Pelaksanaannya pun tergantung pada kesadaran pasangan yang akan menikah saja," katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement