Kamis 30 Jun 2016 14:03 WIB

Penanganan Rob Semarang Difokuskan di Mulut Sungai

Rep: Sonia Fitri/ Red: Nidia Zuraya
Banjir Rob (ilustrasi)
Foto: Antara
Banjir Rob (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (Menpupera) Basuki Hadimuljono menerangkan, prioritas penanganan rob di Semarang adalah pembuatan tanggul di mulut sungai. Ia terus melakukan pemantauan secara langsung guna memastikan penanganan rob dikerjakan sesuai jadwal.

"Hingga hari ini masih dikerjakan, termasuk 17 pompa portable milik Kemenpupera yang diletakkan di beberapa titik," katanya di kawasan Pantura Terboyo di Desa Trimulyo Kecamatan Genuk, Sringin Baru, Semarang sebagaimana dikutip dalam rilis, Kamis (30/6).

Hingga kini, ribuan tanggul karung telah dipasang di pinggir sungai sepanjang Pantura Terboyo. Pompa-pompa juga diaktifkan dengan pengawasan petugas. Terdapat 14 pompa kecil yang disewa Pemkot Semarang untuk menyedot air di perkampungan sekitarnya.

Dalam pemantauan, Menteri Basuki didampingi Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi, Direktur Sungai Pantai Ditjen SDA Hari Suprayogi, Kepala BPJT Herry T. Zuna, Kepala Balai Besar Wilayah Sungai Pamali-Juana, Ni Made Sumiarsih.

Sebagai informasi, rob di Semarang diperkirakan akan memuncak pada 6 Juli 2016, atau saat Hari Lebaran tiba. Hal ini berdasarkan informasi dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Semarang.

Usai meninjau penanganan rob di Semarang Menteri Basuki meninjau kondisi aktual jalur mudik alternatif Tol Semarang-Solo ruas Bawen-Salatiga yang sedang digenjot pembangunannya. Jalan tol tersebut meski belum selesai namun akan difungsikan sebagai jalan alternatif untuk mengantisipasi kemacetan. Ruas jalan ini juga nantinya akan di pasang peneranga maupun rambu rambunya.

Saat ini, panjang jalan yang sudah fungsional mencapai 17,53 km. Namun, hanya 15 km saja nantinya yang akan dibuka darurat untuk melayani pemudik dari arah Bawen menuju Salatiga. "Progres pengerjaan jalur mudik alternatif ruas Bawen-Salatiga dilakukan berupa wet lean concrete (WLC) sudah mencapai 98 persen," ujarnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement