Rabu 01 Mar 2017 08:18 WIB

JPPR Sebut Politik Uang di Pilkada DKI tak Pengaruhi Pemilih

Rep: Dadang Kurnia/ Red: Bilal Ramadhan
Tolak politik uang (ilustrasi)
Foto: Republika/ Tahta Aidilla
Tolak politik uang (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Jaringan Pendidikan Pemilih untuk Rakyat (JPPR) Masykurudin Hafidz berpendapat, politik uang tidak terlalu mempengaruhi pilihan masyarakat Jakarta dalam Pilkada. Itu tak lain karena menurutnya, tingkat rasional masyarakat Jakarta yang di atas rata-rata dalam memilih pemimpin.

"Cara transaksional dalam Pilkada DKI pilihan tidak terlalu mempengaruhi pilihan. Apalagi dengan tingkat rasionalitas pemilih Jakarta yang diatas rata-rata," kata Masykurudin kepada Republika.co.id, Rabu (1/3).

Masykurudin menambahkan, kecerdasan pemilih Jakarta bisa membedakan antara praktik transaksional dengan pilihannya masing-masing. Maka dari itu, sering kali tidak ada relevansinya antara politik uanh dengan pilihan para pemilih Jakarta.

"Kecerdasan pemilih Jakarta memang dapat membedakan antara praktik transaksional dengan pilihan pribadi. Tidak selalu ada relevansinya antara politik uang dengan pilihan," ucap Masykurudin.

Selain itu, menurutnya politik uang di DKI Jakarta tidak terlalu sulit diawasi. Apalagi, menurutnya kondisi politik di Jakarta relatif terbuka. Cara terampuh yang bisa dilakukan adalah menghadirkan banyak mata dari saksi partai politik dan pendukung pasangan calon agar saling mengawasi.

"Dengan kekuatan pengurus partai dan saksi di setiap jenjang hingga lingkungan TPS, tidak sulit bagi siapapun untuk memberikan pengawasan terhadap praktik politik uang," terang Masykurudin.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement