Rabu 04 Oct 2017 15:23 WIB

'Penggunaan Narkoba Turun, Penyalahgunaan Obat Meningkat'

Rep: Dadang Kurnia/ Red: Andi Nur Aminah
Syaifullah Yusuf
Foto: Republika
Syaifullah Yusuf

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Wakil Gubernur Jawa Timur Saifullah Yusuf mengungkapkan adanya peralihan tren dari penyalahgunaan narkoba ke penyalahgunaan obat keras. Alasan itu pula yang menurutnya membuat Presiden Joko Widodo mengeluarkan instruksi penanggulangan dan pemberantasan obat ilegal, serta penyalahgunaan obat.

"Sekarang ada fenomena ya, beralih dari narkoba ke obat. Jadi kita menyadari ada peredaran (obat ilegal) yang mulai nampak yang kita harus waspadai," kata Pria yang akrab disapa Gus Ipul di Aula Balai Besar POM Surabaya, Jalan Karangmenjangan Nomor 20, Surabaya, Rabu (4/10).

Maka dari itu, Gus Ipul berharap, seluruh stakeholder bisa melakukan usaha-usaha dalam penanggulangan penyalahgunaan obat tersebut. Pertama, yang menurutnya bisa dilakukan adalah melakukan tindakan preventif promotif dwngan mengajak masyarakat untuk ikut mengawasi dan melaporkan jika ditemui penyalahgunaan di sekitarnya.

Langkah tersebut nantinya bisa disinergikan dengan kepolisian, kejaksaan, untuk melakukan tindakan hukum. Selain itu, imigrasi dan bea cukai juga bisa berperan dengan cara melakukan pengawasan, dan pengetatan, keluar masuk obat. "Paling tidak itu bisa membuat lebih sulit untuk mereka beredar dan bisa dipindahkan ke tempat-tempat lain," ucap Gus Ipul.

Gus Ipul menambahkan, BPOM Surabaya juga sudah berkomitmen untuk terus melakukan usaha pengawasan terhadap penyalahgunaan obat, dan peredaran obet ilegal. Komitmen tersebut akan diwujudkan dengan cara menjalin kerjasama dengan ikatan apoteker, masyarakat, kelompok-kelompom masyarakat, komunitas-komunitas, agar sama-sama menyadari ada bahaya yang harus diwaspadai selain narkoba.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement