REPUBLIKA.CO.ID, BANYUMAS -- Kerugian akibat gempa bumi Jumat (15/12) menjelang tengah malam di Kabupaten Banyumas, tergolong cukup besar. Meski tidak ada korban jiwa akibat bencana tersebut, namun jumlah rumah warga yang mengalami kerusakan berat, ringan dan juga roboh, mencapai ratusan rumah. Termasuk juga kerusakan pada berbagai fasilitas publik, seperti rumah sakit dan tempat ibadah.
''Kerusakan yang ditimbulkan akibat gempa itu, memang cukup besar. Hampir di semua kecamatan, ada rumah warga atau bangunan umum yang rusak,'' jelas Komandan Tim Reaksi Cepat (TRC) BPBD Banyumas, Kusworo, Ahad (17/12).
Menurutnya, seluruh elemen relawan saat ini sedang terjun ke lokasi-lokasi yang terdapat kerusakan rumah warga untuk membantu warga memperbaiki rumah yang rusak. Sementara untuk rumah yang mengalami rusak berat, ada beberapa yang dirobohkan sekalian karena kalau dibiarkan justru membahayakan warga.
Seperti di rumah Nasmidi (75), warga anggota dari Tagana Banyumas turun ke lokasi untuk merobohkan rumahnya yang mengalami rusak berat. ''Rumah Bapak Nasmidi dirobohkan karena atap bangunan utama rumahnya sudah tak mungkin diperbaiki. Daripada membahayakan, lebih baik dirobohkan sekalian,'' jelas Komandan Tagana Banyumas, Adi Candra.
Kusworo menyebutkan, berdasarkan hasil penilaian sementara, jumlah rumah warga yang mengalami kerusakan mencapai ratusan unit. Antara lain di wilayah Kecamatan Ajibarang terdapat 7 rumah warga yang mengalami kerusakan berat dan roboh dan di Kecamatan Kedungbanteng ada 2 rumah yang juga roboh.
Sedangkan di Kecamatan Pekuncen, ada puluhan rumah yang mengalami kerusakan. Rusak ringan tercatat 27 rumah, rusak sedang 14 rumah, dan rusak berat tercatat 9 rumah.
Selain rumah warga, Masjid Nurul Islam di Desa Pasiraman Lor Kecamatan Pekuncen juga mengalami kerusakan berat, Mushola Al Barokah di Desa Tumiyang Kecamatan Pekuncen mengalami rusak ringan, Balai Karya di Desa Tumiyang mengalami roboh, dua TPQ di Desa Candinegara Kecamatan Cilongok mengalami rusak ringan, dan seorang warga, Soimun (46), terluka akibat pecahan kaka dan paku.
Sedangkan di Kabupaten Banyunas, dua bangunan RS antara lain RSUD Banyumas dan RS Siaga Medika mengalami kerusakan. Demikian juga di Kecamatan Purwokerto Timur, bangunan RSU Margono Soekarjo mengalami kerusakan berupa tembok retak di beberapa unit bangunanannya.
Di Kecamatan Sumpiuh, Kuswadi menyebutkan ada 9 rumah mengalami rusak ringan, 2 rumah mengalami rusak sedang dan 2 rumah mengalami rusak berat. Sedangkan di Kecamatan Cilongok, 2 rumah mengalami rusak ringan dan 1 rumah mengalami rusak berat.
Di Kecamatan Tambak, disebutkan ada 10 rumah yang mengalami rusak ringan, 3 rumah rusak sedang, dan 3 rumah mengalami rusak berat. Di Kecamatan Kemranjen ada 2 rumah mengalami rusak berat, dan di Kecamatan Purwojati tercatat ada 1 rumah mengalami rusak berat.
''Di beberapa kecamatan lain, juga dilaporkan ada beberapa rumah yang mengalami kerusakan. Namun masih dilakukan pendataan,'' jelasnya.
Ady Chandra menambahkan, sejuah ini tercatat ada 103 bangunan di Banyumas yang mengalami kerusakan, baik rusak ringan, rusak sedang hingga rusak berat. ''Rumah yang mengalami rusak berat, antara lain karena bagian atap rumahnya ambruk sehingga tidak mungkin ditinggali penghuninya,'' jelasnya.
Dia menyebutkan, anggota Tagana saat ini sedang menangani rumah-rumah yang mengalami rusak berat. ''Warga yang tinggal di rumah tersebut, sementara ungsikan ke saudara atau tetangga. Sedangkan rumahnya yang rusak, kalau masih bisa diperbaiki maka akan dilakukan perbaikan. Namun bila tidak, maka akan dirobohkan untuk dibangun kembali,'' jelasnya.
