REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- PemerintahKota Bandung meraih penghargaan Swasti Saba Wistara. Penghargaan ini diberikan karena kontribusi Kota Bandung di bidang kesehatan.

Pjs Wali Kota Bandung menilai, penghargaan ini merupakan buah hasil kerja keras kolaborasi Pemkot Bandung dan seluruh komponen masyarakat. Menurut Solihin, menciptakan kota sehat itu bukan hanya tanggung jawab satu perangkat daerah saja, tetapi tanggung jawab semua perangkat daerah agar mampu menciptakan hidup sehat.

"Menciptakan kota sehat itu bukan hanya tanggung jawab satu perangkat daerah saja tetapi tanggung jawab semua perangkat daerah agar Kota Bandung bisa memberikan lingkungan yang sehat," kata Solihin seperti dalam siaran pers yang diterima Republika.co.id, Kamis (12/4).

Ia berharap, penghargaan ini menjadi pemacu agar kesehatan di Kota Bandung terus dijaga dengan baik. Salah satu caranya yaitu dengan menyosialisasikan kepada masyarakat pentingnya kesehatan untuk hidup. Karena menurutnya, sehat itu bukan hanya lingkungan, tetapi perilaku. Termasuk juga pola konsumsi yang harus diperhatikan.

"Sehat itu tidak hanya lingkungannya saja, tetapi perilakunya dan masyarakat mengonsumsi asupan makanan. Itu harus diperhatikan agar seluruh masyarakat bisa sehat," ujarnya.

Penghargaan tersebut dikatakannya menjadi barometer Kota Sehat. Karena ini berkaitan dengan proses menjadikan lingkungan sehat termasuk juga sanitasi dan budaya sehat. "Poin penting di sini karena ada ajakan dan imbauan kepada seluruh masyarakat untuk berbudaya sehat. Bukan untuk meraih penghargaannya saja, terpenting budaya budaya sehat itu terus tumbuh di masyarakat," ujarnya.

Perlu diketahui, tahun 2016, Kota Bandung meraih Penghargaan Swasti Saba Wiwerda yang diterima langsung oleh Sekda Kota Bandung, Yossi irianto. Di tahun 2017, Kota Bandung kembali penghargaan Swasti Saba Wistara yang diterima langsung oleh Wali Kota Bandung, Ridwan Kamil.

Selama ini, Kota Bandung telah menggulirkan sejumlah program di bidang kesehatan. Di antaranya, Layad Rawat, Omaba (Ojek Makanan Balita), Motor Ambulans dan Kekasih (Kendaraan Konseling Silih Asih) dan juga terbentuknya Forum Rembug Peduli Bandung Sehat (FRPBS).