Jumat 05 Oct 2018 16:02 WIB

Bupati Bandung Evaluasi Pengelolaan Sampah di Pasar Sayati

Pengelolaan pasar Sayati pun dipertanyakan

Rep: Muhammad Fauzi Ridwan/ Red: Esthi Maharani
Pedagang Pasar Sayati mengeluhkan sampah menumpuk yang tidak sudah lama tidak diangkut. Beberapa kios terpaksa tutup dan tidak berjualan, Rabu (3/10).
Foto: Republika/M Fauzi Ridwan
Pedagang Pasar Sayati mengeluhkan sampah menumpuk yang tidak sudah lama tidak diangkut. Beberapa kios terpaksa tutup dan tidak berjualan, Rabu (3/10).

REPUBLIKA.CO.ID, SOREANG -- Bupati Bandung, Dadang M Naser mengungkapkan jika armada truk sampah yang dimiliki oleh Kabupaten Bandung masih terbatas untuk mengangkut sampah di 31 Kecamatan, 270 Desa. Sehingga hal itu yang membuat pengangkutan sampah di Pasar Sayati terbatas. Ia pun mengajak seluruh pedagang Pasar Sayati untuk sama-sama peduli mengatasi permasalahan sampah.

"Orang Sayati juga harus peduli, siapa yang membuang sampah ke sana," ujarnya di Soreang, Jumat (5/10).

Ia pun mengakui jika armada truk terbatas. Oleh karena itu pihaknya meminta agar terdapat evaluasi yang dilakukan untuk pola pengangkutan sampah di Pasar Sayati. "Semua warga harus care sama sampah," ungkapnya.

Ia menambahkan, saat mengetahui sampah menumpuk di Pasar Sayati di media massa ia langsung memerintahkan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) untuk menarik sampah tersebut. Ia pun mempertanyakan pengelolaan pasar Sayati yang masih penuh perdebatan. Sehingga, ia meminta agar pengelolaan sampah diserahkan kepada Pemerintah Daerah (Pemda) Kabupaten Bandung.

Sebelumnya, Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Bandung akhirnya mengangkut sampah di Pasar Sayati yang sudah menggunung dan menutupi belasan kios milik pedagang. Pengangkutan sampah dilakukan Rabu (3/10) malam kemarin menggunakan tiga truk tronton milik pemerintah daerah (pemda).

Namun, kondisi hujan deras menyebabkan pengangkutan sampah dihentikan sementara dan dilanjutkan pada Kamis (4/10) malam. Para pedagang yang tergabung di Himpunan Pedagang Pusat Pembelanjaan Sayati Indah (HIPPPSI) mengaku bersyukur namun juga masih resah dengan pola pengangkutan sampah yang tidak dilakukan secara rutin.

Salah seorang anggota HIPPPSI, Egi mengaku meski sampah telah diangkut sebagian. Namun, ia mengaku khawatir sampah akan kembali menumpuk sebab pola pengangkutan sampah dari pemerintah daerah (pemda) yang tergolong tidak rutin.

"Sampah diangkut bagus tapi keinginan mah jangan seperti ini. Sampah numpuk terus opsih dan opsih lagi. Pengen ada solusi," ujarnya, Kamis (4/10). Menurutnya, selama ini sampah yang menumpuk di Pasar Sayati tidak pernah diangkut secara rutin.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement