Rabu 13 Feb 2019 17:23 WIB

KPU Didesak Tinjau Ulang Gudang Penyimpan Kotak Suara Pemilu

TKN tak ingin rusaknya kotak suara pemilu digunakan untuk menyerang pemerintah.

Rep: Rizkyan Adiyudha/ Red: Bayu Hermawan
Anggota Komisi IX DPR RI, Irma Chaniago
Foto: Republika TV/Fakhtar Khairon Lubis
Anggota Komisi IX DPR RI, Irma Chaniago

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Maruf Amin meminta Komisi Pemilihan Umum (KPU) untuk kembali memeriksa lokasi gudang penyimpanan kotak suara kardus di setiap daerah. Imbauan ini dilakukan menyusul rusaknya ribuan kotak suara di Cirebon akibat terkena air.

"Tentu, KPU wajib memeriksa kembali gudang-gudang tersebut agar masalah-masalah seperti ini tidak digoreng-goreng dan yang akan dijadikan kambing hitam pemerintah," lata Juru Bicara TKN Koalisi Indonesia Kerja (KIK) Irma Suryani Chaniago di Jakarta, Rabu (13/2).

Irma mengatakan, KPU harus segera memperbaiki gudang dan mengganti kotak suara yang rusak tersebut. Politisi Nasdem itu mengatakan, perbaikan itu dilakukan sebagai bentuk tanggung jawab penyelenggara pemilu akan hal tersebut.

Anggota komisi IX DPR RI itu mengaku tidal mengetahui alasan lebih lanjut kerusakan kotak suara tersebut. Dia mengatakan, padahal KPU telah memastikan jika kotak tersebut kedap air dan akan rusak kecuali kotak itu terendam air alias banjir atau memang sengaja di rusak.

Meski demikian, Irma berpendapat, rusaknya ribuan kotak suara itu tidak akan berpotenai mengurangi nilai demokrasi nasional. Dia mengatakan, kerusakan kotak suara disebabkan karena gudang penimpanannya bukan karena kotak tersebut memang rusak karena buruknya kualitas yang dimiliki.

Ribuan kotak suara untuk Pemilihan Umum (Pemilu) 2019 dilaporkan rusak di Cirebon, Jawa Barat karena terendam air hujan. Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) menilai Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Cirebon, Jawa Barat, tidak menerapkan standard operational procedure (SOP) untuk penyimpanan logistik pemilu, sehingga menimbulkan kerusakan kotak suara.

Hasil pengawasan bawaslu mendapati jika gudang tersebut sangat tidak layak, di mana kondisi permukaan lebih tinggi dibandingkan lantainya, sehingga air mudah masuk ke dalam gudang. Selain itu, juga terdapat selokan air di belakang gudang dan juga adanya atap yang bocor.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement