Rabu 15 May 2019 16:54 WIB

Kriminolog: Aksi Begal tak Terkait Ramadhan

Geng motor membegal motor dengan menyiarkan aksinya di media sosial saat Ramadhan.

Rep: Umi Nur Fadhilah/ Red: Reiny Dwinanda
Geng Motor (Ilustrasi)
Foto: Republika/Mardiah
Geng Motor (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kriminolog dari Universitas Indonesia (UI) Adrianus Eliasta Meliala menyebut aksi begal tidak tekait dengan bulan Ramadhan. Menurut dia, meningkatnya aksi begal terjadi karena musiman.

"Sayakira tidak usah dikait-kaitkan (dengan Ramadhan). Mungkin karena kebiasaan atau musiman saja. Setelah lebaran, langsung turun jumlahnya," kata dia kepada Republika.co.id, Rabu (15/5).

Adrianus mengatakan, remaja atau dewasa yang berkumpul setelah pulang tarawih adalah fenomena biasa. Beberapa juga saling bergurau dengan sarung gulung.

Setelah ada motor, menurut Adrianus, orang-orang kemudian berputar-putar di jalan raya. Namun, karena terdapat lebih dari satu kelompok yang melakukan hal serupa, maka bisa terjadi senggolan.

 

"Senggolan antarkelompok itu bisa berujung pada tawuran atau mencari lawan," ungkap Adrianus.

Menurut Adrianus, modus aksi begal tidak pernah berubah, bisa saja kejam, tetapi amatiran. Namun, saat ini yang membuat beda karena diunggah di media sosial sehingga menimbulkan kepanikan dan kecemasan masyarakat.

Keberadaan geng motor di Jakarta meresahkan warga sejak awal Ramadhan setelah pawainya yang disiarkan secara langsung melalui media sosial memperlihatkan acungan senjata tajam. Sebagian anggota geng yang ditangkap polisi diketahui masih di bawah umur.

Advertisement