Sabtu 18 Jan 2020 17:35 WIB

Jumlah Kasus HIV/AIDS di Padang Tertinggi di Sumbar

Jumlah kasus HIV/AIDS di kota Padang pada tahun lalu mencapai 325 kasus

Red: Nidia Zuraya
HIV/AIDS (Ilustrasi)
Foto: Flickr
HIV/AIDS (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, PADANG -- Jumlah kasus HIV/AIDS di Kota Padang sepanjang Januari sampai November 2019 mencapai 325 kasus. Angka ini tertinggi di antara 19 kabupaten dan kota yang ada di wilayah Sumatera Barat (Sumbar) menurut Dinas Kesehatan setempat.

Menurut Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Provinsi Sumbar Linarni Jamil di Padang, Sabtu (18/1), selama kurun itu ada 277 kasus HIV dan 48 kasus AIDS di Kota Padang. "Daerah lainnya tidak terlalu tinggi," katanya.

Baca Juga

Ia lantas memberikan gambaran bahwa di Bukittinggi ada 61 kasus HIV dan delapan kasus AIDS. Sementara di Kota Pariaman ada 58 kasus HIV dan lima kasus AIDS.

Linarni menjelaskan bahwa sepanjang 2018 jumlah kasus HIV/AIDS di Kota Padang juga paling tinggi di wilayah Sumbar dengan total 552 kasus yang terdiri atas 447 kasus HIV dan 105 kasus AIDS.

"Salah satu faktornya karena jumlah penduduk di Padang lebih banyak dari daerah lainnya dan Padang juga merupakan ibu kota Sumbar," kata dia.

Ia menjelaskan pula bahwasepanjang Januari hingga November 2019 kasus HIV/AIDS paling banyak terjadi pada warga dengan rentang usia 25 sampai 49 tahun. Selama periode itu, jumlah kasus HIV/AIDS pada warga berusia 25 sampai 49 tahun total 482, terdiri atas 384 kasus HIV dan 98 kasus AIDS.

Orang dengan HIV/AIDS selama Januari-November 2019 sebagian besar laki-laki dengan 207 kasus lelaki dengan AIDS dan 410 kasus lelaki dengan HIV. Sedangkan jumlah kasus AIDS dan HIV pada perempuan masing-masing 38 kasus dan 109 kasus.

Secara spesifik virus HIV/AIDS menyerang dan menghancurkan sel darah putih atau limfosit yang penting dalam sistem kekebalan tubuh manusia.

Linarni menjelaskan bahwa HIV/AIDS bisa menular melalui transfusi darah, penggunaan jarum suntik tidak steril, dan kontak dengan cairan tubuh orang terinfeksi. "Penularan HIV/AIDS juga bisa melalui hubungan seks bebas, yaitu hubungan antara lelaki sesama lelaki atau hubungan seperti lesbian, gay, biseksual, transgender," kata dia.

Ia mengimbau warga melakukan pemeriksaan diri jika pernah melakukan tindakan yang berisiko menyebabkan penularan HIV/AIDS atau penyakit menular seksual lainnya. "Bagi masyarakat yang sudah terinfeksi agar segera berobat, minum obat secara teratur dan konsultasi pada dokter secara terus menerus sesuai anjuran," kata dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement