Kamis 04 Jun 2020 03:05 WIB

LIPI Dorong Diplomasi Sains Respons Krisis Kesehatan Global

Diplomasi sains dapat menjadi salah satu cara mendorong kolaborasi internasional.

Red: Yudha Manggala P Putra
Dokter patologi klinik memeriksa sampel media pembawa virus Corona untuk penelitian. Ilustrasi
Foto: Antara/Umarul Faruq
Dokter patologi klinik memeriksa sampel media pembawa virus Corona untuk penelitian. Ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) mendorong diplomasi sains dalam merespons krisis global kesehatan seperti masa pandemi Covid-19.

"Diplomasi sains dapat menjadi salah satu cara untuk mendorong kolaborasi internasional antara komunitas ilmiah, pemerintah, dan sektor swasta untuk merespon krisis kesehatan global dengan basis ilmu pengetahuan," kata Kepala LIPI Laksana Tri Handoko dalam keterangan tertulis yang diterima Antara, Jakarta, Rabu (4/6).

Handoko menuturkan diplomasi sains memiliki peran penting dalam mengkombinasikan kontribusi ilmu pengetahuan dengan kebijakan luar negeri.

"Sampai vaksin Covid-19 ditemukan dan imunisasi massal dilakukan, semua tingkatan masyarakat harus beradaptasi dengan protokol kesehatan melalui mitigasi yang terkontrol dan terukur berbasis data," ujarnya.

Pandemi Covid-19 menjadi tantangan darurat kesehatan masyarakat yang menjadi perhatian internasional.

Kolaborasi sains dinilai dapat menjadi wadah berbagi pengalaman dari negara yang berhasil dalam mengatasi pandemi kepada negara lain yang membutuhkan masukan teknis maupun kebijakan.

Handoko menuturkan kolaborasi dan kerja sama global antar negara di dunia menjadi semakin penting baik dalam penyediaan sarana kesehatan hingga riset bersama terkait Covid-19.

Untuk itu, kolaborasi antar mitra baik dalam maupun luar negeri menjadi penting untuk mendukung penanganan Covid-19 di seluruh dunia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement