Jumat 08 Oct 2021 11:03 WIB

Wagub DKI: Formula E Hanya Dipindahkan dari Monas

Sejauh ini ada lima alternatif rencana lokasi yang dicanangkan untuk pengganti Monas.

Rep: Zainur Mahsir Ramadhan/ Red: Mas Alamil Huda
Formula E di Jakarta.
Foto: Infografis Republika.co.id
Formula E di Jakarta.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Wakil Gubernur DKI Jakarta, Ahmad Riza Patria, menampik jika ajang balap Formula E batal digelar di Monumen Nasional (Monas). Tetapi, kata dia, gelaran internasional itu hanya dipindahkan dari Monas.

 "Formula E bukannya batal di Monas, tempatnya yang tadinya direncanakan di Monas dipindahkan ke tempat lain," kata Riza di Balai Kota DKI, Kamis (7/10) malam. 

Dia memerinci, sejauh ini ada lima alternatif rencana lokasi yang dicanangkan untuk pengganti jalur Monas. Menurut dia, alternatif lokasi tersebut sedang disiapkan oleh PT Jakarta Propertindo (Persero) dan Dispora DKI. 

"Nanti kita akan menunggu perwakilan Formula E secara teknis mana yang memungkinkan," katanya. 

 Dalam pemilihan tersebut, kata Riza, ada beberapa syarat yang akan dipertimbangkan demi memenuhi standar teknis. Termasuk, lanjut dia, sisi keamanannya dan ikon Jakarta yang bisa ditonjolkan.

"Kita tunggu saja ya, saya belum bisa sebutkan lima itu di mana saja. Biar menunggu perwakilan dari Formula E," tuturnya.

 Lebih jauh, Wakil Ketua Fraksi PDIP Ima Mahdiah mengatakan, menyoal lokasi balapan FE masih sangat ironis meski Commitment Fee FE turun drastis. Dia mempertanyakan, bagaimana bisa balapan internasional itu berhasil jika lintasan balap hingga kini belum jelas lokasinya.

Baca juga : Terkendala Izin Pusat di Monas, Lokasi Formula E Dipindah

"Apa pantai reklamasi sekarang sudah diakui sendiri oleh Pemprov sebagai ikon Jakarta?" jelas dia.

Ima juga menduga, jika penurunan commitment fee FE menjadi Rp 186 miliar per tahun terjadi setelah semua data terbongkar. Menurut dia, seharusnya Pemprov DKI dan PT Jakpro bisa menjelaskan kepada DPRD mengapa awal mula commitment fee dalam dokumen pengajuan PMD tiap tahunnya rata-rata sebesar Rp 470 m. 

"Sekarang tiba-tiba berubah menjadi Rp 186 miliar per tahun? Apa setelah ramai baru akhirnya ketahuan sebenarnya commitment fee yang sebenarnya hanya Rp 186 miliar saja?" tanya dia.

Dia tak menampik jika commitment fee nantinya akan digunakan oleh FEO untuk membiayai panitia acara, mulai dari tiket pesawat, hotel hingga logistik dan membangun jaringan elektronik. Namun demikian, dia mengkritik opportunity cost yang akan hilang akibat dari kemacetan yang akan timbul selama masa persiapan dari balapan ini.

Terpisah, anggota Fraksi PDI Perjuangan DPRD DKI, Gilbert Simanjuntak, mengapresiasi keputusan Pemprov DKI untuk memindahkan balapan Formula E dari Monas. Namun demikian, dirinya juga mengkritik renegosiasi pemprov dengan FEO soal commitment fee yang tidak sepengetahuan DPRD DKI.

"Saya tidak tahu persis akan kemana dipindah. Hal yang tidak baik adalah renegosiasi dilakukan tanpa sepengetahuan DPRD," kata dia saat dikonfirmasi, Kamis.

Baca juga : Wagub Jateng: OPD Harus Terlibat dalam Penanganan Anak Yatim

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement