Rabu 17 Nov 2021 22:12 WIB

Tuduhan Bisnis PCR Dinilai untuk Jatuhkan Reputasi Erick

Tudingan keterlibatan Erick dalam bisnis PCR tidak berdasar

Rep: Muhyiddin/ Red: Nashih Nashrullah
Tudingan keterlibatan Erick dalam bisnis PCR tidak berdasar. Pengecekan pasien dengan metode polymerase chain reaction atau PCR (ilustrasi).
Foto: AP Photo/Gerald Herbert
Tudingan keterlibatan Erick dalam bisnis PCR tidak berdasar. Pengecekan pasien dengan metode polymerase chain reaction atau PCR (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Sejumlah Pejabat dituding terlibat dalam bisnis PCR, salah satunya adalah Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Erick Thohir. Namun, tuduhan tersebut dinilai hanya untuk menjatuhkan nama baik baik Erick Thohir.

Pihak yang menuduh mengaitkan isu bisnis RT-PCR tersebut dengan PT Genomik Solidaritas Indonesia (GSI). Sementara, salah satu pemegang saham GSI adalah Yayasan Adaro, yaitu yayasan milik keluarga besar Erick Thohir.

Baca Juga

Koordinator Bidang Hubungan Antarlembaga Penggerak Milenial Indonesia (PMI), Syahrul Ramadhani, mengatakan tudingan terhadap Erick Thohir tersebut adalah bentuk tuduhan tak berdasar yang dinilai berpretensi untuk menjatuhkan nama baik Erick.

"Terkait tudingan bahwa Erick Thohir telah terlibat dalam bisnis tes PCR di masa pandemi untuk mengambil keuntungan pribadi, kami kira itu sekadar tuduhan untuk menjatuhkan reputasi dan nama baik Erick Thohir saja," ujar Syahrul dalam keterangan tertulis yang diterima Republika.co.id, Rabu (17/11).

Selain itu, Syahrul juga menyatakan bahwa ada keterlibatan oknum-oknum terselebung yang dengan sengaja mengatasnamakan Erick Thohir untuk mengelabui publik dalam menilai kinerjanya.

"Kita sama-sama tahu, Erick Thohir itu sudah terlalu banyak menutup BUMN yang kinerjanya tidak jelas. Sehingga sangat wajar sekali jika banyak oknum yang kecewa dengan keputusannya, serta berusaha untuk membuat framing pada publik bahwa dia kinerjanya tidak serius," ucapnya.

Sejalan dengan yang disampaikan Erick Thohir pada acara Kick Andy Senin (15/11) lalu, Syahrul juga berpendapat bahwa sejauh ini belum ada data yang valid untuk membuktikan bahwa Erick Thohir terlibat dalam bisnis PCR.

"Bukti atau data yang menunjukkan bahwa Erick Thohir benar-benar terlibat pada bisnis PCR belum ada. Jadi, sampai sejauh ini belum ada bukti konkret untuk memvalidasi bahwa dia terlibar dalam kasus ini," katanya.

Lebih dari itu, Syahrul juga menyampaikan bahwa sejak menjabat sebagai Menteri BUMN, Erick selalu menunjukkan transparansi data yang jelas mengenai kekayaan pribadinya. Karena itu, menurut dia, tidak mungkin Erick Thohit terlibat dalam bisnis PCR.

"Cukup sulit untuk menyebut bahwa Erick Thohir terlibat dalam kasus ini. Sejak pertama menjabat di BUMN, dia sudah melaporkan dan menunjukkan transparansi kekayaan dia pada KPK. Sangat minim dan bahkan cukup mustahil untuk membuktikan bahwa dia benar-benar terlibat," jelas Syahrul.  

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement