Ahad 12 Dec 2021 10:59 WIB

Kemenparekraf Salurkan Bantuan untuk Korban Erupsi Gunung Semeru

Sejumlah tempat wisata tak terganggu erupsi Gunung Semeru.

Rep: Dedy Darmawan Nasution/ Red: Ilham Tirta
Foto udara suasana posko pengungsian erupsi Gunung Semeru di Penanggal, Candipuro, Lumajang, Jawa Timur, Sabtu (11/12/2021). Sebanyak 6.573 orang mengungsi di 126 titik yang disiapkan diantaranya Posko Penanggal, Sumber Mujur dan Candipuro.
Foto: Antara/Budi Candra Setya
Foto udara suasana posko pengungsian erupsi Gunung Semeru di Penanggal, Candipuro, Lumajang, Jawa Timur, Sabtu (11/12/2021). Sebanyak 6.573 orang mengungsi di 126 titik yang disiapkan diantaranya Posko Penanggal, Sumber Mujur dan Candipuro.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif menyalurkan bantuan untuk para korban bencana alam erupsi Gunung Semeru di Lumajang, Jawa Timur. Bantuan tersebut diberikan melalui Gerakan Bersama Parekraf Peduli.

Gerakan Bersama Parekraf Peduli telah menghimpun dukungan dari keluarga besar Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif dan berkolaborasi dengan 11 mitra mencakup Enesis Group, Holywings, RedDoorz Indonesia, Homecare24, PT Corebima, Eiger, Artotel, Danone Indonesia, GBI Glow, dan KZ Group. Bantuan berupa penyediaan tenda pengungsian, kebutuhan dasar, kebutuhan rumah tangga, kebutuhan balita dan anak-anak, pakaian layak pakai, masker, dan obat-obatan.

Baca Juga

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Salahuddin Uno, saat menyaksikan pemberian bantuan secara virtual, Sabtu (11/12, menyampaikan tim Manajemen Krisis Kemenparekraf telah terjun langsung meninjau kondisi objek wisata di Lumajang. Mereka sekaligus memberikan bantuan kepada para korban bencana erupsi Gunung Semeru.

“Saya harapkan kegiatan ini bisa membantu masyarakat yang terdampak. Dan saya mengajak semua pihak agar mendukung Kabupaten Lumajang sehingga bisa terus mendapat optimisme dan harapan supaya bisa bangkit bersama,” ujar Sandiaga.

Lebih lanjut, Sandiaga mengucapkan terima kasih kepada seluruh elemen masyarakat dan lembaga pemerintah dan swasta lainnya yang turun dan turut serta membantu masyarakat yang sedang tertimpa bencana baik secara moril maupun materil. “Saya juga ingin menyampaikan arahan kepada seluruh jajaran agar segera turun tangan untuk bergandengan tangan memberikan bantuan,” ujarnya.

Sementara itu, Staf Ahli Menteri Bidang Manajemen Krisis, Henky Manurung menyampaikan, bantuan yang akan diberikan pada korban erupsi Gunung Semeru diberikan dua tahap. “Jadi (tahap pertama) akan ada tenda pleton sebanyak dua buah, selimut 1.000 lembar, semoga ini bisa membantu masyarakat yang ada di pengungsian. Lalu, juga ada healthy kit, kita serahkan hampir 10 karton masker, ada pakaian layak pakai semua, ada 1.000 kg beras, tahap pertama ini. Nanti akan ada lagi pemberian tahap dua, yaitu pekan depan,” ujar Henky.

Bupati Lumajang Thoriqul Haq menyambut baik upaya dan bantuan dari Kemenparekraf melalui Geber Parekraf Peduli dalam membantu penanganan bencana serta meringankan beban masyarakat terdampak. Thariq menjelaskan, kondisi desa wisata di sekitar Gunung Semeru. Pasca-awan panas guguran Gunung Semeru, beberapa desa wisata ditutup sementara. Seperti wisata alam Hutan Bambu ditutup bagi wisatawan karena dijadikan posko relawan selama penanganan darurat bencana Gunung Semeru.

Ada juga Desa Sumber Wuluh, salah satu desa yang paling terdampak erupsi Gunung Semeru, yang di mana terdapat objek wisata terkenal, yaitu Gunung Wayang, tempat wisata atraksi paralayang. Lalu, ada Jembatan Geladak Perak, yang merupakan bangunan hasil peninggalan Belanda.

Meski demikian, ada desa wisata yang tidak terdampak sehingga tetap dibuka untuk wisatawan, seperti Desa Wisata Ranu Pane, Desa Wisata Ngadas, dan Desa Wisata Sri Sundari. “Desa wisata ataupun objek wisata tidak dalam posisi yang mengkhawatirkan dampak yang berat, hanya saja abu bersamaan dengan awan panas itu tidak sampai pada aliran lahar," kata dia.

Untuk Ranu Pane, wisatawan masih bisa berkunjung. Setiap ada erupsi, kata dia, justru Ranu Pane selalu aman, tidak ada material yang turun di sana. "Angin yang ada di Puncak Semeru itu juga tidak mengarah ke Ranu Pane, mengarahnya ke selatan. Sehingga objek wisata masih dibuka,” ujarnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement