Kamis 24 Feb 2022 03:10 WIB

PKT Layani Kebutuhan Pupuk Subsidi untuk NTB

Penyaluran urea bersubsidi untuk NTB oleh PKT mulai Maret hingga Desember.

Rep: Muhammad Nursyamsi/ Red: Friska Yolandha
Petani menabur pupuk bersubsidi di area persawahan Indrapuri, Aceh Besar, Aceh, Sabtu (22/1/2022). Anggota holding PT Pupuk Indonesia, PT Pupuk Kalimantan Timur (PKT), kembali menjadi penanggungjawab distribusi urea bersubsidi untuk Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB).
Foto: Antara/Irwansyah Putra
Petani menabur pupuk bersubsidi di area persawahan Indrapuri, Aceh Besar, Aceh, Sabtu (22/1/2022). Anggota holding PT Pupuk Indonesia, PT Pupuk Kalimantan Timur (PKT), kembali menjadi penanggungjawab distribusi urea bersubsidi untuk Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Anggota holding PT Pupuk Indonesia, PT Pupuk Kalimantan Timur (PKT), kembali menjadi penanggungjawab distribusi urea bersubsidi untuk Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB). Hal ini sesuai keputusan Pupuk Indonesia tentang rayonisasi pengadaan dan penyaluran pupuk bersubsidi sektor pertanian 2022 dari sebelumnya diamanatkan kepada PT Pupuk Sriwijaya Palembang (PSP). 

Direktur Utama PKT Rahmad Pribadi mengatakan penyaluran urea bersubsidi untuk Provinsi NTB akan menjadi tanggungjawab PKT mulai Maret hingga Desember 2022.

Baca Juga

Rahmad menyampaikan kesiapan penyaluran pun telah ditindaklanjuti PKT melalui Surat Perjanjian Jual Beli (SPJB) bersama 31 distributor dan 1.397 kios yang tersebar di seluruh wilayah NTB dengan total alokasi tahun ini sebesar 186.922.08 ton. 

"PKT siap melaksanakan tugas penyaluran urea bersubsidi untuk Provinsi NTB, sekaligus memastikan pupuk subsidi sampai ke tangan petani sesuai aturan dan alokasi yang ditetapkan pemerintah," ujar Rahmad dalam keterangan tertulis di Jakarta, Rabu (23/2/2022).

Rahmad menyebut hal ini memperluas cakupan tanggungjawab distribusi urea bersubsidi PKT, dari sebelumnya hanya di Kalimantan Timur, Kalimantan Utara dan seluruh wilayah Sulawesi hingga Gorontalo. 

Selain itu, ucap Rahmad, peralihan rayonisasi juga menugaskan PKT untuk penyaluran NPK subsidi formula khusus di seluruh wilayah Indonesia, dari sebelumnya hanya di Sulawesi Selatan, Sulawesi Barat, Sulawesi Tengah dan Sulawesi Tenggara. 

"Sementara untuk ketersediaan pupuk bersubsidi, PKT memastikan stok urea maupun NPK formula khusus dalam kondisi aman dan terjamin, dengan proses pengiriman dari lini I hingga Lini III secara bertahap," tambah Rahmad. 

Sejauh ini, lanjut Rahmad, PKT telah menyalurkan 12.769 ton urea bersubsidi dari total alokasi 727.528 ton untuk 2022, serta 81 ton NPK subsidi formula khusus dari total alokasi 7.609 ton. Sementara untuk kondisi gudang, stok urea subsidi di Lini 2 dan 3 mencapai 98.215 ton, ditambah ketersediaan 323.672 ton urea nonsubsidi. 

"Begitu juga NPK subsidi formula khusus tersedia 1.813 ton, ditambah 4.480 ton NPK nonsubsidi. Jumlah tersebut dipastikan mencukupi untuk kebutuhan petani hingga Maret 2022," ungkap Rahmad.

Terkait langkah pengamanan distribusi, Rahmad katakan, PKT terus melakukan koordinasi bersama distributor, PPL, KP3 hingga pemerintah daerah di seluruh wilayah tanggungjawab perusahaan agar alokasi yang disalurkan terealisasi dengan tepat sasaran. 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement