Rabu 16 Mar 2022 04:37 WIB

Rusia Serang Kiev, Sedikitnya Dua Orang Tewas

Serangan ke Kiev sedikit demi sedikit makin ditingkatkan oleh Rusia.

Red: Indira Rezkisari
 Orang-orang dengan anak-anak menyeberangi jembatan yang hancur saat mereka melarikan diri dari kota garis depan Irpin, wilayah Kyiv (Kiev), Ukraina, 07 Maret 2022. Irpin, kota yang terletak di dekat kota Kyiv mengalami pertempuran sengit selama hampir seminggu antara Ukraina dan Rusia militer memaksa ribuan orang untuk melarikan diri dari kota.
Foto: EPA-EFE/ROMAN PILIPEY
Orang-orang dengan anak-anak menyeberangi jembatan yang hancur saat mereka melarikan diri dari kota garis depan Irpin, wilayah Kyiv (Kiev), Ukraina, 07 Maret 2022. Irpin, kota yang terletak di dekat kota Kyiv mengalami pertempuran sengit selama hampir seminggu antara Ukraina dan Rusia militer memaksa ribuan orang untuk melarikan diri dari kota.

REPUBLIKA.CO.ID, KIEV -- Serangan Rusia di Kiev pada Selasa (15/3/2022) menewaskan sedikitnya dua orang, kata pihak berwenang. Pasukan Rusia memperkuat cengkeramannya di ibu kota Ukraina itu dan wali kota setempat melarang penduduk keluar rumah selama 35 jam sejak Rabu (16/3/2022) pukul 01.00 WIB.

Dua ledakan besar terdengar di pusat kota sebelum fajar pada Selasa. Pada Senin malam, peluru-peluru pelacak berpendar di langit ketika pasukan Ukraina tampak membidik drone (pesawat nirawak) Rusia.

Baca Juga

"Hari ini momen yang sulit dan berbahaya," kata Wali Kota Kiev Vitali Klitschko. "Ibu kota ini adalah jantung Ukraina, dan akan dipertahankan. Kiev, yang saat ini menjadi simbol dan basis terdepan dari kebebasan dan keamanan Eropa, tak akan kami serahkan."

Kantor berita Reuters menyaksikan sebuah blok apartemen yang tinggi terbakar setelah dihantam roket. Pemadam kebakaran berusaha memadamkan api dan tim penyelamat membantu evakuasi warga yang terjebak di dalam gedung itu dengan menggunakan tangga.

Sesosok jenazah terbaring di atas tanah dalam sebuah kantong. Kiev telah terhindar dari serangan terburuk sejak invasi Rusia di Ukraina pada 24 Februari, tapi pasukan Rusia sedikit demi sedikit mendekati kota itu dan serangan semakin ditingkatkan.

"Apa yang terjadi saat ini Kharkiv, di Mariupol dan kota-kota lainnya, dapat dipahami bahwa cepat atau lambat akan terjadi di Kiev," kata warga lokal, Igor Krupa.

Sambil duduk di tanah di luar gedung apartemen yang hancur itu, dia menggambarkan bagaimana dia mengurung dirinya dengan furnitur dan barang-barang dari logam sebelum tidur. "Ini benar-benar melindungi saya karena semua jendela hancur dan semua pecahannya masuk ke apartemen, dan saya tidak terluka. Hanya ada beberapa luka gores," katanya.

Di bagian lain kota itu, penduduk membersihkan reruntuhan dari rumah mereka setelah serangan menghancurkan jendela, merusak balkon, dan meninggalkan puing yang berserakan di tanah. Sudah ribuan orang tewas dan jutaan lagi mengungsi selama perang itu, dilansir dari Reuters.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement