Jumat 15 Apr 2022 16:50 WIB

Bill Gates Kenang Pernah Beri Peringatan Soal Pandemi Lima Tahun Sebelum Betulan Terjadi

Bill Gates menyebut, 90 persen orang melihat peringatannya saat sudah terlambat.

Rep: Shelbi Asrianti/ Red: Reiny Dwinanda
Pebisnis Bill Gates pernah mengingatkan tentang kemunculan pandemi saat berbicara di konferensi TED Talks 2015.
Foto: Republika/Prayogi
Pebisnis Bill Gates pernah mengingatkan tentang kemunculan pandemi saat berbicara di konferensi TED Talks 2015.

REPUBLIKA.CO.ID, VANCOUVER -- Pebisnis Bill Gates pernah memperingatkan bahwa pandemi akan segera terjadi. Hal tersebut dia sampaikan saat berpidato di konferensi Technology, Entertainment, Design (TED) Talk 2015, lima tahun sebelum wabah global itu betul-betul terjadi.

Gates masih mengingat apa yang dia katakan, yakni dunia belum siap untuk menghadapinya. Saat kembali berpidato di TED 2022, Selasa (12/4/2022), pendiri Microsoft itu merujuk pidatonya tersebut.

Baca Juga

"Ketika saya berada di panggung ini pada tahun 2015, saya adalah salah satu dari banyak orang yang mengatakan kita belum siap. Pidatonya sebenarnya ditonton banyak orang, tapi 90 persen melihatnya setelah sudah terlambat," ungkap Gates, dikutip dari laman Insider, Kamis (14/4).

 

Sejauh ini, video Youtube dari presentasinya pada 2015 disimak lebih dari 36 juta kali. Tokoh bisnis tersebut berharap kini semua orang mengambil pelajaran dari Covid-19 supaya dapat mencegah potensi pandemi lain yang mendatangkan malapetaka serupa.

Pada 2015, Gates mengatakan bahwa dunia tidak siap untuk epidemi berikutnya. Dalam pandangan Gates, serangan virus berpotensi menimbulkan risiko terbesar bencana global dibandingkan dengan ancaman lain terhadap kemanusiaan.

"Jika ada yang membunuh lebih dari 10 juta orang selama beberapa dekade mendatang, kemungkinan besar itu adalah virus yang sangat menular daripada perang. Bukan rudal, tetapi mikroba," kata Gates saat itu.

Hal tersebut terbukti, mengingat pandemi Covid-19 telah menyebabkan lebih dari enam juta kematian di seluruh dunia. Amerika Serikat mencatat kematian paling banyak dari negara mana pun dengan korban jiwa hampir satu juta.

Gates sudah menyerukan agar pemerintah berinvestasi dalam teknologi perawatan kesehatan dan obat-obatan dalam pidatonya pada 2015. Akan tetapi, AS justru memotong dana untuk lembaga pencegahan virus.

Pemerintahan yang saat itu dipimpin Donald Trump menutup seluruh unit keamanan kesehatan global Dewan Keamanan Nasional. Ada kebijakan yang menghapuskan dana krisis kompleks pemerintah senilai 30 juta dolar AS.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement