Selasa 03 May 2022 23:42 WIB

Tips Wujudkan Diferensiasi Pembelajaran yang Berfokus pada Siswa, Begini Caranya

Saat ini dibutuhkan pengembangan metode belajar yang lebih variatif dan adaptif

Red: Hiru Muhammad
Sejumlah anak-anak belajar percakapan menggunakan bahasa Korea di Eco School Nusantara di Sengkol, Kecamatan Pujut, Praya, Lombok Tengah, NTB, Selasa (2/2/2021). PT PLN (Persero) Unit Induk Wilayah NTB melalui program PLN Peduli membangun Eco School Nusantara dengan konsep sekolah berwawasan lingkungan yang bisa dijadikan ruang belajar alternatif (after class) bagi anak-anak dan terbuka untuk umum sehingga dapat membangun kesadaran melalui kegiatan-kegiatan yang menyenangkan diantaranya mengolah sampah, berkebun, serta hal-hal yang bernilai positif dan bermanfaat untuk anak-anak
Foto: AHMAD SUBAIDI/ANTARA
Sejumlah anak-anak belajar percakapan menggunakan bahasa Korea di Eco School Nusantara di Sengkol, Kecamatan Pujut, Praya, Lombok Tengah, NTB, Selasa (2/2/2021). PT PLN (Persero) Unit Induk Wilayah NTB melalui program PLN Peduli membangun Eco School Nusantara dengan konsep sekolah berwawasan lingkungan yang bisa dijadikan ruang belajar alternatif (after class) bagi anak-anak dan terbuka untuk umum sehingga dapat membangun kesadaran melalui kegiatan-kegiatan yang menyenangkan diantaranya mengolah sampah, berkebun, serta hal-hal yang bernilai positif dan bermanfaat untuk anak-anak

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA- Situasi learning loss merupakan kondisi hilangnya sebagian kecil atau sebagian besar pengetahuan dan keterampilan dalam perkembangan akademis yang dirasakan siswa. Perubahan metode pembelajaran secara mendadak hingga menurunnya kondisi fisik maupun psikis siswa membuat learning loss menjadi salah satu dampak dari pandemi Covid-19 yang tidak dapat dielakkan. Karena itu, diperlukan strategi khusus untuk segera meminimalisasi serta menanggulangi hal tersebut.

Rangkaian lokakarya bertajuk "Mengatasi Learning Loss dengan Strategi Diferensiasi Pembelajaran" beberapa waktu lalu dilakukan yang merupakan hasil kerja sama lanjutan antara platform edukasi berbasis teknologi, Zenius melalui Zenius untuk Guru (ZenRu) dengan Dinas Pendidikan Provinsi Sulawesi Selatan. Kegiatan ini juga  merupakan kerja sama perdana dengan Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Sulawesi Selatan. 

Baca Juga

Lokakarya ini dibuka oleh Head of Government Relations Zenius Mohammad Nurreza Rachman. Menurutnya, Zenius selalu mengembangkan beragam inovasi hingga melahirkan ZenRu. ZenRu bukan hanya berfokus pada utilisasi teknologi, tetapi juga untuk mengembangkan kapasitas guru secara maksimal, seperti melalui pelaksanaan lokakarya yang telah diikuti oleh lebih dari 100.000 guru. 

"Zenius telah berkolaborasi dengan Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan sejak tahun 2020 dengan berbagai bentuk kerja sama. Tak hanya lokakarya, kerja sama tersebut menghasilkan berbagai kegiatan seperti Try Out AKM dan Try out UTBK, hingga pendampingan penggunaan layanan Zenius ke lebih dari 350 sekolah dan madrasah untuk memajukan pendidikan di Sulawesi Selatan," ujarnya.

Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Sulawesi Selatan Bapak Ir. H. Imran Jausi, MPd dalam sambutannya, menjelaskan  saat ini dibutuhkan pengembangan metode pendekatan belajar yang lebih variatif dan adaptif. Hadirnya teknologi adalah solusi cerdas untuk mengatasi berbagai persoalan pendidikan. "Harapan kami bahwa kualitas pendidikan di Sulawesi Selatan akan semakin meningkat, pemanfaatan literasi digital semakin masif, dan penggunaan teknologi pendidikan akan semakin baik," katanya.

 

Diferensiasi pembelajaran merupakan pendekatan yang memandang bahwa setiap siswa memiliki kemampuan yang berbeda. Pendekatan ini berfokus kepada siswa, di mana keberagaman siswa selalu dipelajari dan pembelajaran akan disesuaikan dengan kondisi siswa. Lalu, bagaimana penerapan diferensiasi pembelajaran, Simak lima cara berikut ini:

1. Merancang pembelajaran kreatif dan menyenangkan

Hal ini meliputi teknik mengajar, gaya mengajar, teknik asesmen, dan teknik pemberian feedback. Metode yang diterapkan harus dapat memenuhi kebutuhan siswa, sehingga guru perlu mengenali karakteristik semua siswa.

2. Fokus pada kompetensi

Kompetensi yang dimaksud adalah tidak hanya mengetahui dan menghafal materi, tetapi sikap dan keterampilan apa yang wajib siswa miliki setelah mempelajari sebuah materi. Saat ini guru diberikan kebebasan untuk menyesuaikan kurikulum dengan kebutuhan siswa di sekolah dengan menggunakan kurikulum darurat. Jadi, guru tidak harus menghabiskan semua materi pelajaran dengan alokasi waktu yang sempit.

3. Ciptakan suasana belajar yang menyenangkan

Salah satu cara menyampaikan materi agar mudah dipahami adalah dengan menciptakan suasana belajar yang kondusif, misalnya dengan menghias kelas, menata ruang belajar yang nyaman, menjauhkan diri dari sumber-sumber suara, dan juga mengurangi hal-hal yang dapat menimbulkan distraksi bagi siswa.

4. Mempersiapkan alat dan bahan pembelajaran dengan baik

Masalah dalam proses belajar mengajar dan cara mengatasinya harus dipikirkan dari awal supaya mencegah terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan. Ada baiknya guru bersiap lebih awal supaya dapat melakukan pemeriksaan terhadap alat-alat dan bahan yang diperlukan sehingga pembelajaran dapat berjalan lancar tanpa hambatan.

5. Memanfaatkan teknologi dan aplikasi yang tepat

Teknologi dan aplikasi yang tepat turut berkontribusi terhadap keberhasilan proses belajar mengajar. Namun perlu diingat, teknologi akan berhasil jika sesuai dengan tujuan pembelajaran yang dicanangkan. Sehingga, tentukan tujuan pembelajaran terlebih dahulu, kemudian cari aplikasi atau teknologi yang sesuai dan dapat dijadikan sebagai penunjang pembelajaran.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement