Senin 24 Oct 2022 12:46 WIB

Politikus Nasdem: Ada Elite yang Jauhkan Jokowi dengan Anies

Politikus Nasdem mengatakan, ada elite politik yang melakukan politik kompor.

Rep: Nawir Arsyad Akbar/ Red: Ratna Puspita
Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh dan Anies Baswedan
Foto: Prayogi/Republika
Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh dan Anies Baswedan

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Sekretaris Jenderal Partai Nasdem Hermawi Taslim menyebut adanya pihak yang mengompori partainya dan Presiden Joko Widodo (Jokowi) usai pengdeklarasian Anies Baswedan sebagai capres. Bahkan, ada elite politik yang berusaha menjauhkan Jokowi dengan Anies.

"Banyak juga ini politik kompor. Politik kompor ada oknum elite politik di partai itu hanya itu yang ngomong itu terus, yang ngomong yang lain tidak ngomong. Coba menjauhkan anies dengan Jokowi, membangun narasi-narasi kebencian," ujar Hermawi dalam diskusi daring yang digelar Kelompok Kajian dan Diskusi Opini Publik Indonesia (KedaiKOPI), dikutip Senin (24/10/2022).

Baca Juga

Sayangnya, upaya untuk saling menjauhkan keduanya gagal. Terbukti ketika Jokowi menerima kunjungan Anies di Istana pada 21 Oktober lalu, usai melepas jabatannya sebagai gubernur DKI Jakarta.

"Tidak sembarang Jokowi menerima orang, tidak sembarang orang diterima," ujar Hermawi.

Jokowi mengatakan, pertemuan Jokowi dan Anies berlangsung lebih personal, karena tak lagi adanya hubungan antara Presiden dan gubernur. Ia senang dengan pertemuan tersebut, yang membuktikan politik kompor yang digulirkan sejumlah elite politik tak berhasil.

"Ini yang kita happy sekarang adalah upaya pengomporan presiden tidak mempan. Politik kompor tidak laku dan di situlah kematangan kita,"  ujar Hermawi.

Anies mengakhiri masa jabatannya sebagai gubernur, Partai Nasdem telah mengusungnya sebagai calon presiden di pemilu 2024. Sebagai pengganti Anies, Kepala Sekretariat Presiden (Kasetpres) Heru Budi Hartono ditunjuk sebagai penjabat (Pj) Gubernur DKI.

Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengaku telah bertemu mantan Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan pada Jumat (21/10/2022), sore. Jokowi menyebut, dalam pertemuan itu Anies berpamitan setelah menyelesaikan jabatannya sebagai Gubernur DKI Jakarta.

“Oya sore tadi pamit. Karena sebetulnya pekan yang lalu, tapi kan saya mengatur waktunya, tidak bisa, jadi baru tadi sore,” jelas Jokowi kepada wartawan usai menghadiri HUT Partai Golkar di Jakarta International Expo. 

Baca juga : Survei Terkini, SMRC Sebut Elektabilitas Ganjar Kalahkan Anies

Umroh plus wisata ke mana nih, yang masuk travel list Sobat Republika di Tahun 2024?

  • Turki
  • Al-Aqsa
  • Dubai
  • Mesir
  • Maroko
  • Andalusia
  • Yordania
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
۞ وَتَرَى الشَّمْسَ اِذَا طَلَعَتْ تَّزَاوَرُ عَنْ كَهْفِهِمْ ذَاتَ الْيَمِيْنِ وَاِذَا غَرَبَتْ تَّقْرِضُهُمْ ذَاتَ الشِّمَالِ وَهُمْ فِيْ فَجْوَةٍ مِّنْهُۗ ذٰلِكَ مِنْ اٰيٰتِ اللّٰهِ ۗمَنْ يَّهْدِ اللّٰهُ فَهُوَ الْمُهْتَدِ وَمَنْ يُّضْلِلْ فَلَنْ تَجِدَ لَهٗ وَلِيًّا مُّرْشِدًا ࣖ
Dan engkau akan melihat matahari ketika terbit, condong dari gua mereka ke sebelah kanan, dan apabila matahari itu terbenam, menjauhi mereka ke sebelah kiri sedang mereka berada dalam tempat yang luas di dalam (gua) itu. Itulah sebagian dari tanda-tanda (kebesaran) Allah. Barangsiapa diberi petunjuk oleh Allah, maka dialah yang mendapat petunjuk; dan barangsiapa disesatkan-Nya, maka engkau tidak akan mendapatkan seorang penolong yang dapat memberi petunjuk kepadanya.

(QS. Al-Kahf ayat 17)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement