Soal Polemik Program BDR, Komisi X Minta TVRI Klarifikasi

Klarifikasi itu perlu dilakukan sebagai respons pengaduan orang tua murid.

ANTARA/Yulius Satria Wijaya
Siswa kelas 3 Sekolah Dasar (SD) mengikuti kegiatan belajar mengajar di rumah melalui siaran televisi TVRI di Depok, Jawa Barat.
Rep: Ali Mansur Red: Gita Amanda

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Program Belajar dari Rumah (BDR) kerja sama Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) dengan TVRI menuai polemik. Karena disela-sela program yang direncanakan tayang selama pendemi Covid-19 terdapat acara keagamaan yaitu "Mimbar Agama". Komisi X Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI pun meminta agar pihak TVRI segera memberikan klasifikasi.

"Sebagai bentuk pertanggung jawaban ke publik TVRI segera melakukan klarifikasi secara resmi bahwa berita yang tersebar adalah hoaks agar polemik atau kegelisahan orang tua murid terjawab," ujar anggota Komisi X DPR RI, Illiz Sa’addudin Djamal saat dihubungi Republika.co.id, Rabu (15/4).

Illiz Sa’addudin menambahkan, klarifikasi itu perlu dilakukan sebagai respons pengaduan orang tua murid adanya sisipan acara keagamaan edisi pertama BDR. Mengingat tujuan program ini adalah membantu peserta didik yang mengalami kesulitan akses internet untuk tetap belajar dari rumah. Sebab tidak semua peserta didik terjangkau atau dapat mengakses internet.

"Saya juga meminta agar TVRI bisa lebih Alert dan cepat tanggap dalam merespon berita-berita yang dapat menimbulkan kegelisahan dan polemik di masyrakat," pinta politikus Partai Persatuan Pembangunan (PPP).

Sebelumnya, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Makarim mengakui masih banyak instansi pendidikan di daerah-daerah yang tidak memiliki akses ke internet karena letak geografis atau pun keterbatasan dana. Karena tidak semua peserta didik maupun pendidik memiliki kemampuan untuk mengakses platform pembelajaran daring secara optimal.

"Program Belajar dari Rumah ini akan mulai tayang di TVRI pada Senin tanggal 13 April 2020 dimulai pada pukul 08:00 pagi sampai dengan jam 11.00 malam. Akan diselingi-selingi  program TVRI lainnya," tutur Nadiem beberapa waktu lalu.

Rencananya, menurut Nadiem, program tersebut akan berlangsung selama tiga bulan ke depan. Selain akan disajikan program pembelajaran untuk semua jenjang, juga disuguhkan program bimbingan orang tua dan guru. Kemudian untuk akhir pekan bakal ada tayangan kebudayaan. Namun untuk  materi pembelajaran difokuskan pada peningkatan literasi, numerasi, dan penumbuhan karakter peserta didik.

"Merupakan respons cepat dari berbagai macam komplain yang kita dapatkan bagi teman-teman di daerah-daerah yang mungkin tidak punya akses ke internet juga masukan yang sangat baik dari Komisi X DPR RI yang juga mendengar komplain dari masyarakat pada saat kita melakukan rapat. Jadinya hal ini sejalan dengan program kita yaitu merdeka belajar," papar Nadiem.

Baca Juga


BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler