UKM Wanita Diupayakan Tetap Jalan di Tengah Covid-19
UKM perempuan diharapkan lebih melek digital di era pandemi Covid-19 ini
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Womanpreneur Community (WPC) berupaya membantu pelaku Usaha Kecil Menengah (UKM) perempuan supaya bisa tetap menjalankan bisnisnya di tengah Covid-19. Salah satunya lewat pengenalan teknologi digital.
"Sekarang mau nggak mau masuk digital. Ini bukan lagi 4.0, tapi UKM harus loncat ke step yang jauh sekali," ujar Founder WPC Irma Sustika dalam webinar yang digelar pada Kamis, (4/6) lalu.
Pada Maret lalu, kata dia, WPC pertama kali mencoba berkolaborasi, agar sesama UKM bisa bergandeng bersama sekaligus berbagi harapan. "Di saat masa pandemi di awal kan kaget member kita yang sekitar 15 ribu di seluruh Indonesia. Pada Maret, satu dua minggu, (bisnis) mulai slow, membuat mereka bingung mau apa, jadi kita coba dorong apa yang bisa dilakukan sama-sama," jelasnya.
Dari kolaborasi tersebut, WPC membuat katalog yang dibagikan secara online. Kemudian membuka kesempatan dengan membentuk tim jualan yang terdiri dari para perempuan yang dirumahkan dan diputus hubungan kerjanya (PHK).
"Tim terdiri pula dari anggota kami yang bisnisnya stuck nggak bisa bergerak. Kita ajak kolaborasi, sama-sama move on, karena mereka nggak bisa sendiri. Kalau bergerak bersama kita kuat," tegas Irma.
Komunitas pun mendorong pelaku usaha melakukan diversifikasi produk. Misal pelaku industri fashion didorong membuat Jaket Pelindung Diri (JPD). "Misi kita, perempuan memberdayakan perempuan lain. Pandemi memang berat tapi lebih berat tidak melakukan apa-apa, jadi mari sama-sama bergandengan agar sama-sama maju, yang penting bisa survive," tuturnya.