Ketua MES: Keuangan Syariah Indonesia Tumbuh Pesat
Tahun lalu keuangan syariah Indonesia tumbuh 21,58 persen.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Umum Pengurus Pusat Masyarakat Ekonomi Syariah (MES) Wimboh Santoso menyatakan, perkembangan keuangan syariah di Indonesia terus mengalami kemajuan dari tahun ke tahun. Hal itu menunjukkan potensi besar Indonesia dalam sektor keuangan syariah sehingga harus terus mendapatkan dukungan dari pemangku kepentingan.
Wimboh mengatakan, pertumbuhan keuangan syariah secara keseluruhan pada 2020 yang mencapai 21,58 persen naik dari tahun sebelumnya sebesar 13,84 persen. Khusus pada pembiayaan perbankan syariah mengalami pertumbuhan 9,5 persen di saat adanya kontraksi pembiayaan bank konvensional sebesar minus 2,41 persen.
"Keuangan syariah sudah tumbuh lebih bagus dari ekonomi nasional," kata Wimboh dalam Pembukaan Musyawarah Nasional V MES yang digelar secara virtual, Sabtu (23/1).
Adapun pada 2019 lalu, laju pertumbuhan ekonomi syariah Indonesia tercatat 5,27 persen, lebih tinggi dari pertumbuhan ekonomi nasional yang sebesar 5,02 persen. Karena itu, menurutnya, pemerintah memiliki fokus untuk terus mengembangkan ekosistem syariah lewat industrialisasi produk halal Indonesia.
Ia menyampaikan, perkembangan keuangan syariah Indonesia terkonfirmasi dari penilaian sejumlah lembaga internasional. Refinitv Islamic Finance Development Report 2020 mencatat Indonesia menduduki posisi kedua di dunia setelah Malaysia.
Selain itu, laporan Global Islamic Economy Indicator juga mencatat, Indonesia peringkat keempat untuk sektor ekonomi syariah global dan peringkat keenam khusus sektor keuangan syariah global.
"Penilaian-penilaian itu mengkonfirmasi bahwa Indonesia punya potensi besar dalam ekonomi dan keuangan syariah. Kita ada 87 persen atau setara 230 juta penduduk muslim. Ini potensi untuk dikembangkan menjadi demand (pasar) luar biasa untuk diakses keuangan syariah," kata Wimboh.