DPR Meminta Polisi Transparan Ungkap Penembakan Cengkareng

Wakil Ketua DPR mengecam keras tindakan oknum polisi pelaku penembakan Cengkareng

Republika/Nawir Arsyad Akbar
Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Azis Syamsuddin. Azis meminta polisi transparan ungkap kasus penembakan di Cengkareng
Rep: Febianto Adi Saputro Red: Ichsan Emrald Alamsyah

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Peristiwa penembakan terjadi di kafe RM Cengkareng, Jakarta Barat pada Kamis (25/2). Menanggapi itu, Wakil Ketua DPR RI Azis Syamsuddin mengecam keras peristiwa penembakan yang menyebabkan anggota TNI dan 2 Mayarakat Sipil tewas.

Baca Juga


"Polri harus transparan dan memberikan sanksi tegas terhadap anggotanya yang melakukan hal tersebut, apalagi telah menghilangkan nyawa seseorang" Kata Azis dalam keterangan tertulisnya, Kamis (25/2).

Wakil Ketua Umum Partai Golkar itu memandang peristiwa tersebut tidak perlu terjadi jika saling mengedepankan komunikasi yang baik dan tanpa adanya emosi. Azis meminta seluruh elemen masyarakat dan pihak lain tidak mudah terprovokasi sebelum adanya keterangan resmi oleh pihak berwenang.

"Mari kita saling menahan diri, para perwira atau komandan di wilayah masing masing dapat terus melakukan arahan, pengawasan, peringatan terhadap anggotanya untuk dapat disiplin sebagai aparat keamanan" ujarnya.

Baca juga : Kapolda: Bripka CS Tersangka Penembakan TNI AD di Cengkareng

Selain itu, mantan ketua komisi III itu juga meminta agar Panglima TNI dan Kapolri dapat duduk bersama untuk terus berupaya membangun sinergitas dan soliditas antara aparat keamanan yaitu TNI dan Polri.

"Jangan sampai slogan Soliditas TNI dan Polri hanya berada di kalangan petinggi saja, namun di lingkup prajurit masih terjadi gesekan karena gengsi dan ego sektoral" tegasnya.

Sebelumnya anggota polisi berinisial Bripka CS ditahan oleh Bidang Propam Polda Metro Jaya lantaran melakukan penembakan yang menewaskan tiga orang di Kafe RM di Cengkareng Timur, Jakarta Barat, pada Kamis pukul 05.10 WIB. Salah satu korbannya adalah seorang prajurit Kostrad TNI AD yang berinisial S, dan dua korban tewas lainnya adalah pegawai berinisial FSS, dan M, sedangkan satu korban selamat yang dirawat di rumah sakit berinisial H.

 

Kapolda Metro Jaya Irjen Fadil Imran pun meminta maaf dan menuturkan belasungkawa baik kepada keluarga korban maupun kepada pihak Kodam Jaya dan TNI AD atas gugurnya salah satu anggotanya. "Sebagai Kapolda Metro Jaya, atasan tersangka. Saya menyampaikan permohonan maaf yang setinggi-tingginya kepada masyarakat, kepada keluarga korban dan kepada TNI AD," ujar Fadil. 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler